Infosumbar.net – Jamaah tak henti-hentinya melantunkan kitab suci Alquran.
Di penghujung Ramadan kali ini, mereka seolah tidak melepaskan begitu saja kesempatan untuk melipatgandakan pahala.
Salah satu kebiasaan umat muslim, di hari-hari akhir Ramadan ialah beritikaf.
Di Masjid Raya Sumbar, ribuan jamaah mulai meramaikan diri, dari petang hingga menjelang subuh.
Diketahui, jemaah berasal dari sejumlah daerah, baik dari Kota Padang maupun hingga luar Sumbar. Tampak, mereka beribadah dengan khusyuk seperti merutinkan salat sunah, bertilawah, menerima setiap kajian dari Ustaz maupun dengan halaqah, hingga beristirahat.
Di antara ribuan jamaah tersebut, Hafidz (29) tampak khusyuk melantunkan kitab suci. Meskipun melawan rasa kantuk yang luar biasa, ia tetap teguh menyelesaikan target pribadi untuk menamatkan Alquran.
“Itikaf di masjid sudah saya rindukan. Sebab sejak dua tahun terakhir terhenti akibat adanya pandemi Covid-19,” sebut dia.
Bersama teman-temannya, ia rutin bermuhasabah diri sejak 10 hari terakhir bulan Ramadan. Hafidz juga tak perlu khawatir, karena pada dasarnya kebutuhan makan sahur dan konsumsi penunjang lainnya telah disediakan oleh pihak penyelenggara.
“Di sini, iklimnya begitu positif untuk menyerahkan diri kepada Allah SWT. Saya yakin, kita mempunyai tujuan yang sama untuk mendulang pahala dan mengharapkan surga,” sebutnya.
Dari 20 ribu kapasitas Masjid Raya Sumbar, pihak penyelenggara mewadahi setidaknya 1000 jamaah perhari.
Selaku Ketua Penyelenggara Itikaf di Masjid Raya Sumbar, Arnaldo Masni Lova mengatakan, jumlah jamaah yang terdata hingga malam penutupan Ramadan berjumlah 5.400 jamaah. “Di malam ke-27 Ramadan, jumlah jamaah hadir bahkan menyentuh angka 1.240, terbanyak di hari-hari lainnya,” katanya.
Lanjutnya, panitia telah berjuang maksimal menjaga kenyamanan jamaah dalam kegiatan Itikaf ini. “Kami memastikan konsumsi, perlengkapan maupun kenyamanan lainnya. Bahkan, kami menyediakan satu unit ambulan dari Rumah Zakat, mengantisipasi jika ada jamaah yang sakit,” sebutnya.
Diceritakan lebih lanjut, ia memandang jamaah mengadakan Itikaf dengan semangat dan antusias, kendati sejumlah jamaah tiap harinya rela mengurangi jam tidur demi berlomba-lomba dalam ibadah.
“Jamaah begitu tertib dan mandiri. Seperti halnya, ketika mereka istirahat sebelum kegiatan Qiyamul Lail berjamaah, mereka begitu mudah dibangunkan,” sebut Arnaldo.
Ia berharap ke depannya Itikaf kembali digelar di tahun depan. Bersama penyelenggara lainnya, kata dia, kegiatan tersebut merupakan ajang pembelajaran yang begitu berharga.
“Ini merupakan pengalaman perdana kami sebagai Remaja Masjid Raya Sumbar pasca dilantik Buya Mahyeldi, satu tahun silam. Tentunya kami menerima semua masukan dari siapapun, agar terciptanya sebuah kegiatan dengan maksimal,” tutupnya. (Ism03)