infosumbar.net – Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penjamah Makanan untuk Program Makan Bergizi Gratis Wilayah I khususnya wilayah Sumatera Barat (Sumbar), pada 27-28 September 2025.
Sebanyak 6000 peserta petugas penjamah makanan program makan bergizi gratis (MBG) ini diberikan pembekalan dari sejumlah instansi yakni BPOM tentang keamanan pangan dan standarisasi, Persagi tentang antropometri dan status gizi anak sekolah, Dinas Kesehatan tentang tahapan proses produksi pangan siap saji, Dinas Ketenagakerjaan tentang kesehatan dan keselamatan kerja, Dinas Lingkungan Hidup tentang laik Higienitas, sanitasi dan IPAL, dan Dinas Pendidikan tentang penyediaan data dan penerima manfaat.
Perwakilan BGN, Deni Iskandar mengatakan, bimtek ini dilaksanakan sebagai bentuk upaya BGN dalam meningkatkan kualitas dan pengawasan terhadap keamanan makanan dalam program MBG.
“Kita sadari belum semua petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan gizi (SPPG) ini memiliki pengetahuan tentang standar keamanan dan higienitas makanan, nah ini kita sudah bekerja sama dengan dinas-dinas terkait untuk memberikan pemahaman kepada para peserta agar tidak ada lagi kejadian keracunan seperti yang kemarin viral ataupun hal-hal buruk lainnya,” ujar Deni kepada infosumbar.net, Sabtu (27/9/2025) di Rocky Plaza Hotel, Padang.

Diungkapkannya, hingga saat ini untuk wilayah Sumbar sudah ada 75 SPPG yang beroperasi dan masih akan tambahan 25 SPPG lagi yang akan mulai beroperasi pada Oktober 2025. Setiap SPPG rata-rata melayani 3000 hingga 3500 siswa.
“Di Sumbar sudah ada 75 yang beroperasi, tapi kita punya target sebenarnya 400-500 SPPG di Sumbar agar seluruh kabupaten/ kota memiliki dapur sendiri. Tapi ke depan, dengan jalur APBN ini, nanti tiap kabupaten/ kota akan dibangun 3 lokasi SPPG, yang tanahnya dari pemerintah daerah dan bangunannya dari BGN yang dikerjasamakan dengan pemerindah daerah. Jika Sumbar memiliki 19 kabupaten/ kota berarti ada 57 SPPG jalur APBN ini ,” ungkap Deni.
Deni juga menambahkan, khusus untuk daerah yang jauh dijangkau seperti Mentawai, nilai program MBG akan menyesuaikan harga bahan pokok di wilayah tersebut.
“Harapannya, program MBG ini bisa berjalan karena ini program nasional yang harus kita dukung bersama untuk mencapai Indonesia Emas 2045, generasi muda yang siap bersaing di era global, tapi kalau gizinya tidak terpenuhi, tidak mungkin juga itu bisa tercapai. Jadi mari kita semua membangun dan mensukseskan program ini,” imbuhnya. (peb)








