Infosumbar.net – BKKN Sumbar kembali menggelar Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana di Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Minggu (22/9/2024).
Sosialisasi yang digelar bersama Komisi IX DPR RI ini dihadiri seratusan warga dan kader.
Ketua Tim Kerja Advokasi dan KIE BKKBN Provinsi Sumbar, Rismiati mengatakan, program Bangga Kencana penting dilakukan untuk mewujudkan generasi berkualitas.
“Generasi berkualitas itu adalah anak yang sehat. Untuk mewujudkan itu, stunting menjadi tantangan terberat,” kata Rismiati
Menurutnya, angka stunting Sumbar masih tinggi. Untuk itu, BKKBN telah merumuskan 8 fungsi keluarga untuk menekan stunting.
Fungsi keluarga itu adalah, agama, pendidikan, ekonomi, lingkungan, sosial budaya, cinta dan kasih sayang, perlindungan dan reproduksi.
“8 fungsi keluarga ini penting diterapkan, agar lahir anak yang berkualitas,” katanya.
Upaya pencegahan dimulai dari calon pengantin dan mereka harus benar-benar paham, mulai saat hamil, memeriksakan kandungan, hingga konsumsi makanan bergizi.
“Jangan sampai terjadi pernikahan usia dini. Karena sistem reproduksi anak di bawah 20 tahun itu belum matang,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas KB PP dan PA Agam Surya Wendri Surya mengatakan, angka stunting Agam saat ini masih tinggi.
Pada 2013, angka stunting Agam berada di angka 30 persen. Angka itu menurun di 2021 jadi 19,1 persen. Namun pada 2022, angkanya kembali naik jadi 22 persen dampak covid. Tahun 2023, angka stunting Agam kembali turun menjadi 20,1 persen.
“Agam memiliki hampir 3000 pendamping di lapangan untuk pencegahan stunting ini,” kata Surya Wendri.
Anggota Komisi IX DPR RI Ade Rezki Pratama mengatakan perlu kolaborasi seluruh elemen masyarakat dalam penanganan stunting.
“Tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah saja. Jika semua pihak berkolaborasi, pemenuhan gizi anak-anak stunting tidak mustahil dicapai,” kata Ade Rezki Pratama.
Ia menjelaskan bahwa cara paling efektif adalah dengan terus menyampaikan kepada masyarakat, lewat sosialisasi dan edukasi.
“Kita terus saling mengingatkan dan menyampaikan pentingnya pencegahan stunting dilakukan sejak dini,” katanya.
Kemudian ader-kader yang menjadi ujung tombak diharapkan tetap terus datang ke rumah-rumah untuk memberikan sosialisasi dan edukasi.