Banjir yang melanda Jorong Maligi, Kecamatan Sasak Ranah Pasisie, Kabupaten Pasamat membuat petani sawit di daerah tersebut mengalami kerugian hingga ratusan juta akibat tak bisa menjual hasil perkebunan mereka.
Pasalnya, akses jalan leter T yang menuju Jorong Maligi terputus akibat banjir. Akibatnya truk dan mobil yang akan membawa kelapa sawit tak bisa masuk ke Maligi karena jalan menuju kesana tak bisa di lalui.
Total ada sekitar 4 kilometer lebih jalan menuju Maligi yang terputus yang diakibatkan timbunan lumpur dari luapan banjir yang melanda daerah tersebut dalam seminggu terakhir.
Bahkan selain jalan utama, satu jalan yang merupakan jalur evakuasi tsunami juga terputus karena tertimbun oleh lumpur yang mengakibatkan jalan tersebut tak bisa diakses sama sekali.
“Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti tsunami, tentunya akan sangat susah untuk mengevakuasi warga,” kata Kepala Jorong Maligi, Aljufri seperti dikutip dari antarasumbar.
Kepala Jorong Maligi sendiri telah melaporkan perihal terputusnya akses jalan tersebut ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Jalan tersebut memang menjadi bagian penting roda perekonomian masyarakat Maligi. Setidaknya setiap hari ada sekitar 50 truk yang keluar masuk membawa hasil panen kelapa sawit.