Infosumbar.net – Aksi keprihatinan terkait harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang anjlok, digelar Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) di depan kantor Bupati Pasaman Barat, pada Selasa (17/5).
Apkasindo menyampaikan agar harga TBS di Kabupaten Pasaman Barat naik kembali kehadapan Bupati Pasbar Hamsuardi dan Wakil Bupati Pasbar Risnawanto serta stakeholder terkait lainnya.
Ketua Apkasindo Pasbar Safridal menyampaikan bahwa aksi keprihatinan tersebut dilakukan karena penurunan drastis harga TBS sejak akhir Ramadhan lalu hingga sekarang, berakibat banyak petani sawit mengeluh dan meminta pemerintah untuk menstabilkan kondisi harga TBS tersebut dengan mengembalikan harga sawit yang sebelumnya mencapai Rp 3000 ribu, agar ekonomi masyarakat kembali menggeliat.
Safridal mengemukakan tujuh tuntutan yang disampaikan kepada pemerintah daerah, yakni meminta bupati setempat (Pasbar) untuk melindungi petani akibat turunnya TBS sawit antara 50 sampai dengan 75 persen.
Meminta Presiden Jokowi, untuk meninjau ulang kebijakan larangan ekspor sawit dan produk minyak goreng serta bahan bakunya, karena dampaknya langsung ke harga TBS petani. Agar bupati mendukung distribusi MGS (Minyak Goreng Sawit) terkhusus yang subsidi BPOP-KS di Pasaman Barat.
Selanjutnya, meminta bupati memerintahkan kepala Dinas Perkebunan Pasaman Barat supaya melakukan insvestigasi ke PKS-PKS (Pabrik Kelapa Sawit). Supaya tidak secara sepihak menetapkan harga TBS petani. Namun harus sesuai dengan penetapan harga TBS Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat.
Meminta bupati supaya mendukung pendirian PKS dan pabrik minyak goreng petani di Pasaman Barat.
Meminta bupati untuk menindak tegas pabrik kelapa sawit (PKS) yang memberlakukan harga dibawah penetapan di provinsi Sumatera Barat, maksimal 15 persen lebih rendah dari harga yang ditetapkan provinsi.
Meminta bupati menyurati Gubernur Provinsi Sumatera Barat untuk merevisi Pergub No. 28 Tahun 2020.
“Tuntutan itu karena anjloknya harga sawit di Pasbar, karena mayoritas masyarakat Pasbar merupakan petani sawit, jelas ini akan mempengaruhi ekonomi masyarakat yang berdampak juga kepada pemerintah, terutama pendapatan daerah,” ujar Safridal.
Sementara itu, Bupati Pasbar Hamsuardi mengatakan akan menyampaikan tuntutan Apkasindo kepada pemerintah provinsi agar disampaikan kepada pemerintah pusat, terutama menteri yang mengambil kebijakan dalam pengelolaan produksi sawit.
“Tuntutan petani sawit yang tergabung kepada Apkasindo kami terima dan kami teruskan nanti kepada pemerintah pusat. Apa yang dikeluhkan oleh petani Pasbar juga dirasakan oleh petani di Kabupaten Kota lainnya di Sumbar,” katanya.
Ia menambahkan, nanti petisi atau tuntutan petani akan disampaikan oleh Pemda Pasbar kepada pemerintah provinsi sebagaimana yang disampaikan oleh kabupaten/kota lainnya. Karena aksi keprihatinan tersebut juga dilakukan serentak secara nasional bagi penghasilan sawit.
Sumber: Diskominfo Pasbar.