EARTH HOUR merupakan kampanye inisiasi publik, menyatukan masyarakat dari seluruh dunia untuk merayakan komitmen gaya hidup hemat energi dengan cara mematikan lampu dan alat elektronik yang sedang tidak dipakai selama 1 jam menjelang akhir maret setiap tahun.
Earth Hour bertujuan untuk mendorong individu, komunitas, praktisi bisnis, dan pemerintahan yang saling berhubungan untuk menjadi bagian dari perubahan untuk dunia yang berkelanjutan. Dimulai dengan langkah awal semudah mematikan lampu dan alat elektronik yang tidak terpakai sebagai komitmen hemat energi untuk Bumi, dan juga merupakan momentum menampilkan kepada dunia tentang perilaku hemat energi yang sudah dilakukan.
Minggu (23/2) lalu Earth Hour padang menggelar aksi pengumpulan sampah plastik serentak pada 23 Kota di Indonesia dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2014 yang dikomandoi oleh Earth Hour Indonesia. Kota Padang sendiri menggelar aksi tersebut bertempat di GOR H. Agus Salim.
Kegiatan ini sendiri bertemakan Hashtag #PlastikTakAsik yang melibatkan unsur pelajar sekolah Adiwiyata, pegiat Social Media Sumbar dan masyarakat umum yang ada di Kota Padang.
Sekitar 320 orang ikut andil dalam kegiatan sosial ramah lingkungan tersebut. Panitia pun membagi para peserta dengan lima kelompok berbeda yang menyebar disepanjang kawasan tersebut selama dua jam lamanya.
147,5 kg sampah plastik berhasil dikumpulkan para peserta dalam gerakan nasional ini. Kisaran besar sampah itu juga nantinya akan menjadi acuan bagi Bapedalda Kota Padang dalam menganalisis konsumsi sampah plastik di kawasan tersebut.
“Ini program yang sangat baik bagi lingkungan dan masyarakat, disamping kawasan GOR yang selalu padat pengunjung dapat enak dilihat karena kebersihannya,” kata Kabid PK2L Bapedalda Kota Padang, Masfetrin yang ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Saat diwawancarai, Andahayani Joseph selaku Koordinator Earth Hour Padang menuturkan banyak tentang aksi Earth Hour. “Sebenarnya aksi-aksi Earth Hour itu banyak ya tidak cuma berurusan dengan sampah plastik, juga ada diet kantong plastik, hemat air, hari transportasi umum yang pada hari itu kita harapkan masyarakat luas menggunakan transportasi umum sebagai transportasi utama, dan juga ada aksi hemat kertas.”
Menurutnya gerakan ini merupakan langkah awal bagi masyarakat agar tidak lagi membuang sampah sembarang. “Gerakan ini merupakan langkah kita bersama-sama dalam mewujudkan perubahan mind set anak muda, khususnya di Kota Padang. Ini merupakan aksi pertama Earth Hour Padang sejak dibentuk awal tahun 2014.”
“Menurut saya acaranya bagus, membawa generasi muda untuk sadar akan kebersihan dan sampah terutama sampah plastik yang membutuhkan proses yang lama untuk terurai di tanah. Karena dalam kelompok yang dibagi atas sekolah yang berbeda-beda, jadi kita juga bisa bertukar pikiran tentang sampah dengan mereka. Bagaimana cara pandang mereka terhadap sampah dan bagaimana mimpi mereka untuk melenyapkan sampah yang berserakan terwujud” ujar Dea Fanny Novrizal yang merupakan salah satu peserta dari SMAN 3 Padang.
Pada Sabtu (29/3) Earth Hour Padang akan menggelar aksi puncak mematikan lampu serentak yang rencananya akan digelar dilingkungan Taman Budaya Padang.
Ditanya opini tentang orang yang tidak peduli lingkungan Mba Anda berpendapat bahwa mereka karena masih mempunyai mindset yang salah. “Orang yang tidak peduli lingkungan itu karena mereka tidak tahu dan pola pikir mereka yang salah. Aku dulunya juga bukan orang yang peduli lingkungan karena aku berfikir aku terlalu kecil untuk melakukan perubahan. Kenapa aku harus membuang sampah pada tempatnya, sedangkan orang lain masih membuang sampah sembarangan, pola pikir seperti ini yang sangat salah. Sebenarnya dari aksi kecil yang kita lakukan itu akan menghasilkan hal yang besar. Jangan berfikir bahwa kita terlalu kecil untuk membuat perubahan. Kita bisa memulai dan bergerak, dan hal itulah yang dinamakan perubahan.” Tuturnya mengakhiri pembicaraan. (*)Taufik Akbar Misrul / M Rezki Achyana