Padang (Infosumbar) – Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Terdampak PPKM melakukan aksi di Simpang Jambria Padang, Kamis (29/07).
“Aksi ini kami lakukan untuk menekan pemerintah bahwa pelaku UMKM di segala sektor sedang mengalami masa paceklik karena aturan PPKM,” ujar Perwakilan Aliansi Masyarakat Terdampak PPKM Heru Saputra.
Baca Juga
Dikatakannya bahwa omset para pelaku UMKM turun drastis hingga 80 persen dari penjualan normal. Bahkan ada yang gulung tikar.
“Belum lagi ketika warung kami terjaring razia bila lewat jam malam, hal ini tentunya membuat banyak pelaku UMKM ketakutan,” ucapnya.
Baca Juga
Simak, Ini Perbedaan PPKM dari Level 1 sampai 4
Heru Saputra menyebutkan selain pelaku UMKM yang ikut aksi ini juga datang dari berbagai sektor masyarakat, seperti pegiat seni, PKL dan masyarakat akar rumput lainnya.
“Intinya aksi ini memang suara rakyat yang sudah muak dengan adanya PPKM,” sambungnya.
Baca Juga
Imbas PPKM, Jumlah Penumpang Bus di Sumbar Turun Signifikan
Terkait hasil dari aksi kali ini, Heru Saputra mengatakan bahwa ia ingin pemerintah meracik solusi yang lebih konkrit bagi para pelaku UMKM.
“Seperti menambah jam malam hingga pukul 00:00 bagi para pelaku UMKM Coffe shop, dan aturan 85 persen minum ditempat, ” ucapnya.
Baca Juga
Imbas PPKM, Jumlah Penumpang Bus di Sumbar Turun Signifikan
Karena menurutnya para pelaku coffe shop buka hanya pada malam hari, jadi tidak adil bila aturan PPKM disamaratakan.
Ia juga mengatakan apabila pemerintah hening dan tidak menanggapi suara mereka, maka Aliansi Masyarakat Terdampak PPKM akan menjanjikan gerakan yang lebih besar dari ini.
Baca Juga
Kota Padang Satu dari 45 Kabupaten/Kota yang Menerapkan PPKM Level 4
“Jika aksi ini tidak ditanggapi, kami akan memobilisasi massa yang lebih banyak lagi, hingga aturan yang memberatkan ini dihilangkan,” tutupnya. (Mzl)