Infosumbar.net – Kunjungan wisatawan ke Kota Bukittinggi kembali meningkat di awal Julo 2024. Dinas Pariwisata daerah setempat mencatat rataan kenaikan retribusi objek wisata per hari naik sebanyak tiga kali lipat.
“Jika dirata- ratakan pendapatan retribusi di bulan Juni hanya sebesar Rp.36.919.533 per hari. Jika dibandingkan dengan bulan Juli rata-rata pendapatan per hari telah meningkat secara signifikan sebesar Rp 93.489.500. Artinya secara rata-rata telah mengalami kenaikan sebanyak tiga kali lipat,” kata Kepala Dinas Pariwisata Bukittinggi, Rofie Hendra, Sabtu.
Ia menegaskan kunjungan wisatawan ke Kota Bukittinggi mulai menggeliat kembali saat libur panjang anak sekolah.
Dinas Pariwisata menyebut jumlah kunjungan di Bulan Juli selama delapan hari tercatat sebanyak 32.897 wisatawan dengan total retribusi sebesar Rp.747.916.000.
“Jika dibandingkan kunjungan selama bulan Juni selama 30 hari, terjadi peningkatan signifikan yaitu dengan jumlah pengunjung sebanyak 48.280 wisatawan dan total retribusi sebesar Rp.1.107.586.000,” kata Rofie.
Menurutnya, kunjungan wisatawan mulai menurun pasca putusnya jalan di Lembah Anai yang menjadi jalur utama Bukittingi-Padang. Jalan itu putus akibat musibah banjir bandang di awal Mei 2024.
“Ternyata mulai meningkat kembali walaupun kondisi jalan di Lembah Anai masih belum normal. Artinya Kota Bukittinggi masih memiliki nilai jual di mata wisatawan, terbukti di libur panjang ini masih diserbu wisatawan,” kata Rofie.
Ia mengatakan selain itu kunjungan wisatawan ke Bukittinggi mulai meningkat juga disebabkan oleh gencarnya promosi Kota Bukittinggi melalui beberapa event yang digelar.
“Seperti Lomba Pacu Kuda Walikota Bukittinggi Cup, dan yang terbaru Lomba Duta Wisata Bujang Jo Gadih yang dilaksanakan secara outdoor di Stasiun Lambuang. Hal ini merupakan suatu pembaruan pada ajang tersebut, karena sebelumnya hanya dilaksanakan tertutup,” kata Rofie.
Selain untuk memperkenalkan hal positif dari event tersebut juga menjadi magnet untuk kunjungan wisatawan ke Stasiun lambuang sebagai icon wisata kuliner terbesar di Sumatera Barat.
“Strategi yang dilakukan untuk terus meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Bukittinggi adalah dengan tetap melakukan pemeliharaan sarana prasarana di Objek Wisata, dan melakukan atraksi-atraksi yang menarik wisatawan,” kata Rofie.
Atraksi yang digelar seperti menyuguhkan pertunjukan seni setiap minggunya di objek wisata serta penampilan Akustik Band yang dilaksanakan di Benteng Fort de Kock dan Taman Panorama Lobang Jepang.
“Di Taman Marga Satwa Budaya Kinantan sendiri, Masyarakat diberikan fasilitas untuk dapat berfoto dengan satwa seperti burung, reptile maupun harimau. Selain itu proses memandikan Gajah pun dapat menarik wisatawan untuk berkunjung,” katanya.
Untuk Benteng Ford De Kock sebagai benda Cagar Budaya pun terus dilakukan pemeliharaan untuk menjaga keasliannya, terakhir telah dilakukan pemeliharaan oleh Badan Pelestarian Kebudayaan bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terhadap Meriam yang berada di lokasi benteng.
Dinas Pariwisata selaku instansi yang bertanggung jawab dalam urusan pilihan bidang Kepariwisataan juga selalu berusaha untuk mendukung industri pariwisata yang tak hanya dikelola oleh Pemda tetapi juga dikelola oleh Masyarakat.
Seperti dukungan terhadap Objek Wisata Panorama Baru dan yang terbaru adalah Geosite Bukit Cangang Kayu Ramang (BKCR) yang baru saja dilaunching secara resmi. Di sini telah tersedia paket wisata sejarah yang menjadi magnet baru bagi wisatawan yang menyukai budaya lokal dan bangunan bersejarah.
“Adapun yang menjadi daya tarik sepeti Paket Makan Bajamba di Rumah Gadang dengan adat Kurai yang merupakan suku asli dari Penduduk Kota Bukittinggi,” kata Rofie.
Dengan mulai menggeliatnya Kunjungan Wisatawan ke Kota Bukittinggi kembali, Dinas Pariwisata mengharapkan adanya dukungan semua pihak baik itu instansi terkait maupun masyarakat.
“Dengan support Pentahelix di bidang kepariwisataan, diharapkan pariwisata Kota Bukittinggi semakin terdepan,” pungkasnya.