Padang, (infosumbar) – Pasca gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (25/02/2022) lalu.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang mencatat gempa susulan terjadi sebanyak 195 kali.
Kepala BMKG Padang Panjang Suaidi Ahadi, mengatakan total sebanyak 195 kali gempa susulan terjadi setelah gempa utama hingga Rabu (02/03/2022) pukul 18.00 WIB di Pasaman Barat.
“Bahwa sampai hari ini pukul 18.00 WIB kekuatan gempa makin lemah, sudah terekam total 195 kali gempa-gempa sejak hari pertama,” ucapnya.
Suaidi Ahaidi menjelaskan, total gempa susulan ini terhitung sejak adanya gempa berkekuatan 6.1 SR yang terjadi di Pasaman Barat pada Jumat (25/2/2022) lalu, dari 195 kali gempa susulan itu, guncangan yang terasa di Pasaman Barat hanya enam kali. Sementara itu kekuatan ratusan gempa susulan lainnya lemah.
Kekuatan gempa susulan terbesar terjadi pada Jumat (25/2/2022) pukul 11.00 WIB dengan kekuatan 5.2 SR.
“Kalau dalam dua hari ini (Selasa- Rabu) hingga pukul 18.00 WIB tercatat kekuatan gempa susulan tertinggi 4.5 SR yang terjadi pada pukul 22.37 WIB (Selasa) malam hari,” jelasnya.
Selebihnya gempa susulan yang terjadi pada 2 hari belakang kekuatannya di bawah 4.3 SR.
“Hingga saat ini potensi gempa susulan masih ada di Pasaman Barat,” ucapnya.
Ia mengimbau warga Pasaman Barat harus tetap waspada mengingat situasi dan potensi gempa susulan tersebut, dan bagi masyarakat yang tinggal di zona aman diimbau agar kembali ke rumah masing-masing karena gempa susulan yang terjadi tidak membahayakan.
“Bagi masyarakat yang tinggal di daerah zona aman dan kondisi rumah yang tidak mengkhawatirkan sudah dibolehkan untuk kembali ke rumah masing-masing, mengingat situasi saat ini masih pandemi Covid’19” imbaunya.
“Tapi mengingat daerah Pasaman Barat merupakan daerah perbukitan dan gempa yang terjadi mengakibatkan bergesernya struktur tanah, maka yang tinggal di daerah rawan longsor dianjurkan masih tetap di posko pengungsian,” lanjutnya. (Nou)