Infosumbar.net — Sebanyak delapan kepala daerah asal Indonesia berkesempatan mengikuti 2nd Rising Fellowship di Singapura sejak lima hari terakhir. Mereka mendapat kesempatan bertukar pikiran langsung dengan Wakil Perdana Menteri Lawrence Wong dan sejumlah menteri lainnya dari negeri singa itu.
Delapan kepala daerah itu adalah Wali Kota Makassar, M Ramdhan Pomanto, Bupati Banyumas, Ahmad Hussein, Bupati Banggai, Amirudin Tamoereka, Bupati Mamuju Tengah, Aras Tammauni, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandiani, dan Bupati Tegal, Umi Azizah, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha. Menariknya, salah satu kepala daerah yang dihadirkan itu berasal dari Sumbar, yakni Wako Padang Panjang, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano.
Ajang ini sendiri, Diinisiasi dari pertemuan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien loong. Fadly mengaku bangga menjadi bagian yang dipercaya pemerintah pusat menjadi bagian delegasi kepala daerah di Indonesia.
“Kami sungguh merasa bersyukur mendapat kesempatan untuk mengikuti program ini. Di luar dugaan, kami bisa mendapat kesempatan untuk bertukar pikiran langsung dengan Wakil Perdana Menteri, Lawrence Wong dan juga menteri-menteri Singapura. Kami bisa melihat bagaimana para anggota parlemen Singapura bertemu dengan para konstituen secara rutin. Kami juga berkesempatan untuk melihat bagaimana Singapura mengembangkan teknologi dan penataan kotanya,” kata Fadly.
Tak sekedar ditunjuk menjadi bagian kepala daerah yang dipercaya pemerintah pusat, Fadly juga didaulat menyampaikan Closing Remarks mewakili delegasi Second Rising Fellowship di depan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan, jajaran Kementerian Luar Negeri Singapura, Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryo Pratomo, jajaran CSC Singapura, dan Temasek Foundation.
“Dalam pidato saya menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas hangatnya sambutan dan kinerja pelaksanaan kegiatan ini. Semoga segala ilmu yang kami dapatkan dari kegiatan ini dapat kami terapkan dalam membangun daerah kami,” ungkap Fadly.
Kesempatan itu dimanfaatkan orang nomor 1 Padang Panjang ini untuk mempresentasikan daerah yang ia pimpin. “Dari program ini, saya banyak belajar dan mendapatkan ide bagaimana selanjutnya membangun daerah kami. Saat ini kami sedang berjuang untuk kemajuan Pasar Pusat yang ada di Padang Panjang,” ujar Fadly.
Suatu kehormatan baginya beberapa hari terakhir dapat berkumpul dan berbagi pikiran dengan beberapa tokoh, kementerian dan institusi Singapura yang difasilitasi Civil Service College (CSC) Singapore.
“Terima kasih kepada Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang telah mempercayai saya bersama dengan tujuh kepala daerah lainnya untuk dapat menjadi bagian dari Second Rising Fellowship yang diinisiasi dari pertemuan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien loong. Semoga hubungan antardua negara ini dapat semakin mendorong satu sama lain mencapai tujuan yang saling menguntungkan dimasa depan,” ungkap Fadly.
Program 2nd Rising Fellowship dibuka Menteri Pendidikan Singapura Chan Chun Sing dan ditutup Menteri Luar Negeri Vivian Balakhrisnan. Ikut hadir pada acara penutupan, Menteri Negara pada Kementerian Luar Negeri, Sim Ann.
Vivian Balakhrisnan menjelaskan, program Rising Fellowship digagas Presiden Joko Widodo dan PM Lee Hsien Loong pada 2018. Tujuannya untuk membuat platform yang memungkinkan para pemimpin muda saling bertemu dan berbagi pengalaman, sehingga bisa membangun sikap saling percaya di antara kedua bangsa.
“Kita berharap anak-anak Indonesia tidak hanya mengenal Orchard Road, sebaliknya anak-anak Singapura tidak hanya tahu Jakarta atau Bali saja,” kata Menteri Chan Chun Sing yang pernah mengikuti pendidikan perwira dan bertugas selama dua tahun di Indonesia. (*)