Nagari Binjai Tapan di Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat sudah tiga hari secara berturut-turut dilanda banjir.
Ketua Badan Musyarawah Nagari Binjai Tapan, Tomi Triditya Putra membenarkan kondisi tersebut. Pada hari selasa (30/10) banjir mulai datang pada sore hari dan surut kembali malam hari.
Kemudian pada hari rabu (31/10) banjir kembali melanda sekitara pukul 19.00 wib malam. Dan malam hari kembali surut.
Menurut Tomi banjir hari ini (1/11) merupakan yang paling parah kondisinya. “Ratusan rumah terendam di Kecamatan Rohul Tapan. Di Binjai Tapan sudah lebih 50 rumah terendam. 1 Unit rumah hanyut beserta harta benda.” terang Tomi.
Karena kondisi ini selama tiga hari ini warga mengungsi sementara ke rumah-rumah warga yang lebih aman dari banjir. Diperkirakan kerugian materi akibat banjir ini mencapai ratusan juta rupiah.
Selain rumah beberapa fasilitas umum seperti kantor kecamatan dan sekolah juga ikut terendam oleh banjir.
Lebih lanjut menurut Tomi banjir di Nagari Binjai Tapan memang sudah sering terjadi akibat kritisnya kondisi sungai. Apalagi Sungai dan pemukiman terbilang dekat.
Untuk normalisasi Sungai menurut Tomi dibutuhkan biaya sampai Rp 8 Miliar dan sudah diperjuangkan masuk ke APBD 2019.
“Baru diusulkan, karena APBD 2019 belum, jadi belum tau masuk atau tidak. Sudah diperjuangkan juga melalui PSDA Provinsi juga ke Pusat,” terang Tomi.
Tomi berharap kondini ini menjadi perhatian pemerintah dan bisa dilakukan normalisasi sungai segera agar masyarakat tak terkena banjir saat hujan deras turun.