Sumbar menjadi perhatian serius pemerintah pusat dalam hal penanggulangan bencana. Pelatihan, seminar dan pertemuan membahas mitigasi dan penanggulangan bencana terus dilakukan di daerah ini.
Pada 17-23 Maret nanti, 18 negara akan menggelar latihan bersama penanggulangan bencana di Sumbar yaitu Kota Padang dan Kabupaten Mentawai. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan menghadiri kegiatan ini.
Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB RI, Wisnu Wijaya mengatakan, kegiatan tersebut melibatkan 1.550 personel TNI. Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI dan militer dari 18 negara juga akan dikerahkan. Kegiatan ini akan menghabiskan anggaran Rp 25 miliar.
“Dalam minggu ini akan didapati kesepakatan bersama terhadap metode pelatihan penanggulangan risiko bencana. Latihan akan dilakukan di Padang dan Mentawai. Ada tiga konsep utama yakni gladi posko, pengerahan di lapangan dan mekanisme menerima bantuan asing,” ujar Wisnu Wijaya saat Internasional Final Planning Conference for Command Post Exercise di Pangeran Beach Hotel, kemarin (22/1).
Dia mengatakan, pelatihan ini diperlukan untuk menguji sistem penanganan darurat dari tingkat daerah, provinsi, pusat dan internasional. Sebab, ini tidak hanya penangganan darurat bagi daerah utama sumber bencana, namun juga kawasan regional.
Dalam latihan dan pelaksanaan akan diatur juga tentang bantuan asing. Misalnya, militer asing tidak diperbolehkan menyerahkan langsung bantuan pada masyarakat. Militer asing hanya dibolehkan masuk, jika memang dibutuhkan. Saat masuk, hanya dibolehkan pada batas teritorial tertentu dan mendapat pengawalan dari Mabes TNI. Prioritas pertama yang diutamakan adalah masyarakat sipil internasional untuk pengiriman bantuan bagi korban bencana.
Kata dia, penanganan tsunami sangat diperhatikan pemerintah. Sebab, sejarah mencatat, di Indonesia terjadi 172 kali tsunami dalam kurun waktu tahun 1600-2012. Dengan masyarakat dan pemerintah yang lebih siap, jumlah korban dan kerugian akibat bencana, diharapkan dapat ditekan sekecil mungkin.
Kegiatan FPC ini merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan CDC, IPC Internasional untuk CPX, FTX, ME dan HVA yang dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 lalu. Pelatihan peningkatan kapasitas dan kesiapan penanggulangan bencana ini diberi tema meningkatkan kerjasama dan kemitraan dalam tanggap darurat bencana untuk mewujudkan kawasan yang tangguh.
Mentawai megathrust merupakan tindaklanjut instruksi presiden RI pada KTT Asia Timur pada 19 November 2011 di Bali. Kegiatan ini diharapkan dapat menyusun konsep dan skenario final untuk gladi posko dan geladi lapangan yang akan digunakan pada bulan maret 2014 nanti serta tercapai peningkatan kerjasama baik di tingkat daerah, nasional maupun internasional melalui partisipasi aktif selama pelaksanaan final planning conference untuk kegiatan CPX,FTX, ME dan HCA. (padangekspres/ayu)