Padang (infosumbar)- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian ingatkan pemerintah daerah (pemda) untuk terus memperbaharui input data kasus COVID-19.
Dilansir dari laman setkab.go.id, Tito menyatakan adanya temuan lonjakan kasus penularan COVID-19 di salah satu daerah. Setelah ditelusuri ternyata hal ini disebabkan oleh tumpang tindih antara data baru dan data lama.
“Mohon betul-betul dipelototi data, karena data yang kita temukan di beberapa daerah, data kasus positif atau data yang konfirmasi ternyata banyak yang di-upload (diunggah) data-data yang sudah lama,” ujar Mendagri, dikutip dari laman resmi Sekretaris Kabinet RI, Senin(6/9).
Tito menambahkan adanya temuan data yang kurang valid karena data tersebut merupakan akumulasi angka kematian dari minggu-minggu sebelumnya dan bukan yang riil minggu itu.
Mendagri meminta setiap pemda untuk segera melakukan rapat koordinasi terkait dengan sistem penginputan data COVID-19. Karena input data ini akan sangat berpengaruh terhadap pengambilan kebijakan pemerintah di masa pandemi. Salah satunya dalam menentukan penerapan level kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan zona wilayahnya.
“Kalau dimasukkan data yang lama, nanti pengambilan kebijakannya salah, jumlah kasus aktif dimasukin yang 3-4 minggu lalu itu membuat kasus aktif banyak, sehingga akhirnya mau ditarik ke isoter (isolasi terpusat) semua, padahal mungkin jumlahnya tidak segitu,” ucap Mendagri.(iftitah/agp)