
Sebanyak 250 hotspot atau titik api kembali terpantau di daerah Pekan Baru, Riau dari satelit Terra-Aqua pada hari sabtu (21/6). Hal ini memunculkan kembali ancaman kabut asap di daerah tersebut.
Seperti dirilis Padang Media, Humas BNPB Sutopo menyatakan jumlah titik api saat ini adalah 250, jumlah ini jauh meningkat dari hari sebelumnya yang hanya 80 titik. Titik api terbanyak berada di Rokan Hilir 157 titik.
Sementara jarak pandang di Rangat saat ini 3 km, Pelalawan dan Dumai 6 km dan di Kota Pekanbaru 8 km. Sementara cuaca di Pekanbaru secara umum diperkirakan akan semakin panas.
Beberapa waktu lalu Riau sempat dilanda kabut asap yang sangat parah, yang bahkan menimbulkan gelombang protes secara nasional. Bahkan di twitter masyarakat membuat gerakan dengan hashtag #MelawanAsap.
Kabut asap Riau biasanya dipicu oleh pembakaran hutan dan lahan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Bahkan tidak hanya berdampak di Riau, kabut asap juga mengganggu daerah sekitar seperti Sumbar, Medan dan Jambi.
Dampak kebakaran hutan di Riau selalu besar. Sebagai ilustrasi, dampak kebakaran hutan di Riau selama 26 Februari 2014 hingga 4 April 2014, kerugian ekonomi mencapai Rp. 20 triliun. Sementara 2.398 Hektar cagar biosfer ikut terbakar bersama 21.914 Ha lahan perkebunan. Selain itu 58.000 orang terserang ISPA, sekolah diliburkan, hampir 6 juta jiwa terpapar asap.
Diharapkan untuk kali ini Pemerintah Provinsi Riau mampu mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan yang menimbulkan kabut asap dan bisa menyebabkan kerugian bagi semua pihak.