Jakarta, (infosumbar) – Proses penetapan Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI tak terbendung setelah Komisi I DPR RI menyetujuinya sebagai panglima TNI untuk menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Proses ini berlangsung setelah Jenderal TNI tersebut melewati uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di Ruang Sidang Komisi I DPR RI Kompleks Parlemen, Jakarta, Sabtu (6/11/2021) siang. Usai prosesi yang berlangsung terbuka dan tertutup ini, Andika Perkasa menyampaikan terima kasihnya.
“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Komisi I DPR RI siang ini yang sudah menyetujui,” kata Andika
Kini, jebolan Akmil tahun 1987 itu tinggal menunggu tahapan berikutnya karena masa tugas Marsekal TNI Hadi Tjajanto akan berakhir pekan depan.
Saat tampil di uji kelayakan dan kepatutan tersebut, ia tidak membeberkan secara rinci apa saja yang ia sampaikan pada sesi terbuka. Namun, hal-hal krusial disampaikan Andika pada uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di sesi tertutup di hadapan anggota Komisi I.
Saat sesi terbuka, Andika menyampaikan delapan hal yang menjadi misinya di hadapan sidang yang dipimpin Ketua Komisi I Meutya Hafid. Saat memulai proses uji kelayakan dan kepatutan ini, Andika menyebut visi-nya sebagai Panglima, “TNI adalah kita”.
Menurut Andika, pihaknya ingin masyarakat Indonesia, masyarakat internasional, melihat TNI adalah kami, atau bagian dari mereka. Sedangkan untuk misi, Andika menjelaskan bahwa dia tidak ingin keluar dari Undang-Undang (UU) No 34 tentang TNI, yang secara umum ada tiga, yakni menegakan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan NKRI, dan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah. (*)