Kabut asap semakin pekat menyelimuti hampir seluruh kawasan di Riau Daratan. Di Kota Pekanbaru, pada Kamis (3/9/15) pagi jarak pandang hanya sekitar 200 meter.
“Dalam kondisi seperti ini kami tidak mengizinkan penerbangan melakukan aktivitas keberangkatan maupun pendaratan pesawat. Terlalu berbahaya,” kata Toni Hendrik, Airport Duty Manager Bandara Sutan Syarif Kasim (SSK) II, Pekanbaru.
Sampai menjelang Kamis sore, belum ada satu pun pesawat yang datang maupun berangkat dari Bandara SSK II.
“Ada beberapa penerbangan yang harus ditunda. Seperti Garuda, Citilink dan Lion dari Jakarta. Semuanya masih tertahan di Jakarta. Belum diizinkan terbang ke mari,” tambah Toni.
Sejak Senin lalu, sebagian besar sekolah di sentero Riau juga telah meliburkan diri. Semula ditentukan libur hingga Rabu, sehingga pada Kamisnya murid sudah mulai bisa belajar kembali. Namun karena kabut asap yang semakin tebal, jadwal libur pun diperpanjang hingga Sabtu.
Sementara, satelit Terra dan Aqua dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru, Kamis (3/9/2015) pagi, mendeteksi 708 titik panas atau hotspot di Pulau Sumatera. Sementara di Provinsi Riau, ada sekitar 177 titik panas — terbanyak berada di kawasan Pelalawan.
Sama seperti di Pekanbaru, jarak pandang di Pelalawan hanya sekitar 200 meter.Di Dumai jarak pandang 300 meter, dan Rengat 800 meter.
Kendati begitu, menurut Sugarin, Kepala BMKG Pekanbaru, pekatnya asap di kawasan Riau sebagian adalah asap kiriman dari Sumatera Selatan dan Jambi. “Bisa disebabkan faktor angin yang mengarah ke Riau, sementara di Riau angin masih kalem,” katanya.
Kendati begitu, Sugarin tak memungkiri asap di Riau juga menebal karena sebagian kota di Riau terkepung asap lantaran angka titik panas masih banyak. Bahkan, katanya, efek dari pembakaran lahan dan hutan sudah menyebar di 10 kabupaten dan kota.
Ia mengungkapkan, total titik panas di Riau ada sebanyak 177. Di Pelalawan 66 titik, Inhu 41 titik, Inhil 25 titik, Kuansing 21 titik, Bengkalis tujuh titik. Sisanya Kampar, Dumai, Rohil dan Rohul ada empat, sedangkan Meranti satu titik panas.
Di Sumatera sendiri, Hotspot secara keseluruhan ada sebanyak 708 titik. Jambi mendominasi dengan sebanyak 245 hotspot, Sumsel 189 hotspot, Riau 177 hotspot. Sisanya ada di Bengkulu, Lampung, Sumbar, Sumut, Aceh dan Bangka Belitung dengan rata-rata hotspot berjumlah puluhan titik.
“Bagi masyarakat yang tidak ada kepentingan, hindari dulu beraktifitas di luar rumah, atau gunakan masker,” kata Kepala BMKG Pekanbaru itu.
-keprinet