
Jumlah orang stres diperkirakan bertambah akibat pemilihan presiden 2014. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Kesehatan Jiwa, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Eka Viora.
Disampaikan Eka yang dimuat oleh Antara, peningkatan jumlah orang stres akibat pilpres ini didominasi oleh Stres Ringan atau Orang Dengan Gangguan Jiwa (OGDJ) Ringan. Namun menurutnya ini juga tergantung kepada pribadi masing-masing.
“ODGJ ringan memang kasusnya banyak, termasuk yang memikirkan masalah pilpres. Bisa bertambah. Namun orang stress itu tergantung dari individunya masing-masing,” kata Eka Viora dikutip infoSumbar dari Antara.
Di Indonesia sendiri jumlah OGDJ ringan cukup banyak, mencapai 16 juta orang. Sementara kasus gangguan jiwa berat mencapai 400 ribu jiwa dan 57 ribu diantaranya masih dalam keadaan dipasung.
Lebih lanjut Eka menyebutkan tanda-tanda stres ringan pada seseorang dapat dilihat dari tanda-tanda fisik seperti susah tidur, tidak memiliki nafsu makan dan lain sebagainya. Hal ini terpengaruh dari tingginya tensi pemilihan presiden kali ini.