Infosumbar.net- Cendekiawan Muslim dan Eks Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif meninggal dunia. Beliau menghembuskan nafas terakhirnya di umur 86 tahun.
“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Telah wafat Buya Ahmad Syafii Maarif, mantan Ketua PP Muhammadiyah pada hari ini jam 10.15 di Yogyakarta,” kata Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD di akun Twitter pribadinya, Jumat (27/5/2022).
Ia melanjutkan bahwa umat islam turut kehilangan sosok besar dalam Buya Syafii Maarif.
“Semoga Buya Syafii diampuni segala dosanya dan mendapat surga-Nya,” sambung dia.
Kabar meninggalnya cendikiawan muslim asal Sumpur Kudus, Sumatera Barat itu juga dikabarkan langsung oleh Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nasir. Ia menyebut sebelumnya beliau sempat dirawat di RS PKU Muhammadiyah Gamping, DI Yogyakarta.
“Semoga beliau husnul khatimah, diterima amal ibadahnua, diampuni kesalahannya, dilapangkan di kuburnya, dan di tempatkan di jannatun na’im. Mohon dimaafkan kesalahan belia dan do’a dari semuanya. Pemakaman dll informasinya menyusul,” kata dia.
Salah Satu Tokoh Islam Asal Minang
Buya Syafii Maarif lahir tanggal 31 Mei 1935 di daerah Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Ia lahir dari pasangan Ma’rifah Rauf Datuak Rajo Malayu dan Fathiyah.
Semasa kecil, beliau sempat dimasukkan di Sekolah Rakyat pada tahun 1942. Selanjutnya Buya Syafii Maarif mengenal dan menyelam lebih jauh tentang Muhammadiyah di Madrasah Muallimin Muhammadiyah di Balai Tengah, Lintah pada tahun 1950.
Pada tahun 1953, di umur 18 tahun, beliau meninggalkan kampung halamannya untuk merantau ke Jawa. Sejak saat itu, karier beliau terus naik hingga menjadi tokoh besar saat ini.
Diketahui, beliau juga menempuh pendidikan S-1 di FKIS Universitas Negeri Yogyakarta tahun 1968, S-2 di Ohio State University Amerika Serikat, dan mendapatkan gelar doktor setelah menamatkan S-3nya di University of Chicago, USA.
Beliau juga turut mengeluarkan buku dan karya tulis, seperti Dinamika Islam, Percik-percik Pemikiran Iqbal dan Islam dan Masalah Kenegaraan. (Ism03)