Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi belasan titik panas di wilayah Provinsi Riau yang mengindikasikan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di daerah tersebut.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru mengatakan setidaknya ada 17 titik panas yang terdeteksi dengan tingkat akurasi di atas 50 persen.
Dari 17 titik panas tersebut lima titik diantaranya terpantau sebagai titik api atau terindikasi kuat adanya kebakaran hutan dan lahan dengan tingkat akurasi mencapai 70 persen.
Berdasarkan sebaran Kabupaten Indragiri Hilir merupakan kabupaten yang terbanyak terdapat titik panas. Disusul Kabupaten Indragiri Hulu, Bengkalis, Kampar, Kuantan Singingi, dan Siak.
Slamet Riyadi menyatakan musim kemarau tahun ini akan dimulai pada akhir bulan januari sampai dengan bulan maret 2018. Untuk itu kebakaran hutan dan lahan di Riau menjadi perhatian mengingat rekam jejak kebakaran hutan dan lahan sebelumnya sering terjadi di provinsi tersebut.