Kebakaran hutan yang terjadi di Provinsi Riau pada bulan Februari hingga April mencatatkan angka kerugian yang cukup fantastis. Setidaknya selama 4 bulan kebarakan hutan, Riau mengalami kerugian hingga Rp 20 Triliun.
Data tersebut merupakan data yang dicatat oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Lebih lanjut BNPB juga mencatat setidaknya 2.398 hektare hutan cagas biosfer dan 21.914 lahan pertanian terbakar.
Selain itu asap yang ditimbulkan dari kebakaran hutan di Riau juga mengakibatkan 58 ribu warga di Provinsi tersebut terserang penyakit ISPA. Selain pada kesehatan, kebakaran hutan dan lahan juga berdampak pada perekenomian serta politik.
Namun data terpenting BNPB yang patut diperhatikan adalah data penyebab pembakaran hutan itu sendiri. BNPB mencatat 99 persen kabakaran lahan disebabkan karena aktivitas masyarakat dan perusahaan perkebunan yang membuka lahan baru.
“Mereka dengan sengaja membakar lahan untuk menghemat biaya pengelolaan dan pembukaan lahan perkebunan sawit baru yang menimbulkan kerugian berbagai sektor di masyarakat,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dikutip dari Antara.