infosumbar.net – Universitas Andalas (Unand) mewisuda 1.528 mahasiswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari sarjana, profesi, magister, hingga doktor, pada prosesi hari pertama Wisuda IV Tahun 2025 yang digelar di Auditorium Kampus Limau Manis, Sabtu (20/9/2025).
Acara berlangsung khidmat dengan kehadiran ribuan orang tua, keluarga, dan civitas akademika. Selain prosesi pengukuhan, Unand juga memberikan penghargaan kepada lulusan terbaik, mahasiswa berprestasi, dan penerima Bintang Aktivis Kampus Bereputasi dari berbagai fakultas. Tahun ini, wisuda digelar selama dua hari karena jumlah wisudawan mencapai hampir 3.000 orang.
Rektor Unand, Prof. Efa Yonnedi, Ph.D., menegaskan bahwa wisuda bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk legitimasi akademik atas pencapaian para lulusan. “Wisuda adalah momen bermakna, bukan hanya bagi wisudawan, tetapi juga orang tua, keluarga, dan seluruh sivitas akademika,” ujarnya.
Ia menambahkan, sejalan dengan visi Unand menjadi perguruan tinggi terkemuka dan bermartabat, universitas berkomitmen membentuk generasi unggul, berintegritas, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Dalam pidatonya, Rektor juga menyampaikan sikap tegas universitas terhadap isu global, khususnya tragedi kemanusiaan di Gaza.
“Unand berdiri di sisi kemanusiaan. Kami mengecam keras genosida zionis terhadap warga Palestina,” tegasnya, yang disambut haru hadirin.
Rektor turut memaparkan berbagai capaian akademik Unand yang kian diperhitungkan di tingkat nasional maupun internasional. Saat ini Unand berada di peringkat ke-8 perguruan tinggi terbaik nasional. Dalam dua tahun terakhir, jumlah guru besar meningkat signifikan hingga melampaui 50 orang. Peningkatan jumlah mahasiswa asing juga menjadi indikator mutu akademik yang semakin diakui dunia. Ke depan, Unand menargetkan 20 persen dari total mahasiswa berasal dari luar negeri untuk menciptakan iklim akademik yang kompetitif, inklusif, dan berwawasan global.
Menutup pidatonya, Rektor berpesan agar para wisudawan menyiapkan diri menghadapi tantangan masa depan. “Wisuda bukanlah akhir perjalanan, melainkan awal dari perjalanan panjang. Kecerdasan intelektual saja tidak cukup. Dibutuhkan daya juang, disiplin, integritas moral, keberanian, serta semangat pantang menyerah untuk berkontribusi di masa depan,” pungkasnya.
(peb)








