infosumbar.net – Ratusan tenaga kependidikan (Tendik) Pegawai Tidak Tetap (PTT) Universitas Andalas (Unand) menggelar aksi demo di depan Gedung Rektorat Unand, Rabu (26/2/2025).
Para pendemo melakukan long march dari fakultas ke fakultas. Longmarch dimulai dari gedung Bahasa Unand, hingga berakhir di gedung rektorat sejak pukul 09.00 WIB.
Ratusan tendik Unand ini menuntut kejelasan status mereka sebagai pegawai di Unand.
“Kami sudah bersurat dan masalah ini sudah sejak tahun 2018, kami telah membuat asosiasi dan kali ini kami sepakat bersama-sama untuk bersatu,” ujar Haria Eko, Ketua Koordinator Tendik Unand.
Ia menyebutkan, ada sekitar 878 PTT yang menggantungkan harapan pada kebijakan pimpinan kampus, apalagi saat ini kebijakan pemerintah telah mengangkat status honorer di instansi pemerintah menjadi PPPK.
“Jadi kami sebagai tenaga kependidikan meminta hak kami tolong dipenuhi. Karena pemerintah sendiri menghargai yang namanya honorer diberikan PPPK. Masa kami sudah bekerja belasan tahun, bahkan ada yang sampai 20 tahun, tidak ada pemikiran pimpinan Unand sendiri untuk menjadikan kami pegawai tetap,” terangnya.
Sementara itu, Direktur SDM Unand, Ampera Warman mengatakan, pimpinan akan melakukan analisis terhadap tuntutan yang disampaikan para demonstran sebelum mengambil keputusan.
Dikatakan, Rektor Unand bersedia hearing dengar pendapat pada Kamis 27 Februari 2025 di Ruang Rapat Senat.
Ia berharap tendik bersabar dan menuliskan tuntutan agar lebih terarah serta disampaikan besok kepada rektor. Diminta 70 orang perwakilan.
Namun, massa aksi akan tetap bertahan jika Rektor Unand Efa Yonnedi tidak bersedia memberikan ruang diskusi besok di Auditorium atau CH.
Diketahui, Rektor Unand Efa Yonnedi tidak berada ditempat, karena sedang memenuhi undangan kementerian di Jakarta.