Infosumbar.net – Universitas Internasional Batam menjadi tuan rumah kegiatan Fasilitasi dan Visitasi Peningkatan Kerja Sama PTS di Lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X dengan perguruan tinggi dari Malaysia, Kamis (8/6/2023).
Pada kegiatan bertemakan “A Discussion on Collaboration Opportunities for Future Partnerships between PTS in the coverage areas of LLDIKTI Wilayah X and Universities in Malaysia” tersebut, 62 PTS di lingkungan LLDIKTI Wilayah X melakukan penjajakan kerja sama dalam penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi.
Dari Malaysia, hadir di gedung pertemuan Universitas Internasional Batam adalah Universiti Tun Hussein Onn Malaysia, Universiti Teknologi Malaysia, Universiti Selangor, Universiti Tuanku Abdul Rahman, dan Universiti Teknologi MARA.
Kepala LLDIKTI Wilayah X Afdalisma dalam sambutannya mengatakan kerja sama perguruan tinggi baik dengan mitra dalam negeri maupun mitra luar negeri menjadi hal yang mutlak dilakukan. Perguruan tinggi punya kewajiban untuk memberikan ruang kepada mahasiswa dan dosen untuk mendapatkan pengalaman di luar kampus. Prodi bahkan dituntut untuk menjalin kolaborasi dengan mitra kelas dunia untuk dapat menyempurnakan kualitasnya agar setara dengan prodi pada universitas kelas dunia.
Banyak program yang dapat dilaksanakan bersama, seperti joint degree, dual degree, student exchange, joint publication, joint research, curriculum development, academic staff Exchange, visiting professor, visiting lecturer, student mobility, community service, research and human resource development, joint seminar/conference/workshop, international credit transfer/credit transfer.
Lebih lanjut, Kepala Lembaga mengatakan bahwa sebelumnya penilaian indikator kinerja hanya untuk PTN saja, tetapi mulai tahun ini penilaian tersebut juga berlaku untuk PTS. Sehingga, PTS diminta untuk melaporan hasil pelaksanaan kerja sama yang nantinya akan dievaluasi oleh Kemendikbudristek.
“Hari ini merupakan tahapan diskusi penjajakan kerja sama. Selanjutnya, menjadi tugas PTS untuk melakukan penjajakan dengan mitra yang relevan. Setelah itu, barulah penandatanganan kerja sama dapat dilakukan. Sejatinya, kerja sama mesti diawali dengan kesepakatan dari kedua pihak yang akan bermitra,” kata Afdalisma.
Senada dengan Kepala LLDIKTI Wilayah X, Rektor Universitas Internasional Batam Iskandar Itan menyampaikan bahwa kerja sama internasional telah menjadi agenda yang semakin penting secara strategis bagi lembaga pendidikan tinggi di seluruh dunia, termasuk bidang sains dan penelitian sebagai tanggapan terhadap ancaman dan peluang globalisasi.
“Sangat jelas, bahwa ada kebutuhan perguruan tinggi untuk bekerja sama dalam cakupan yang lebih luas. Mari kita diskusikan potensi peluang kerja sama lintas batas antar perguruan tinggi karena tidak ada yang bisa bertindak sendirian,” tutup Rektor Itan. (*/peb)