infosumbar.net – PT. Gadih Minang Anugerah, produsen makanan khas Minangkabau dengan brand Rendang Gadih, menerima kunjungan istimewa dari Universiti Utara Malaysia (UUM) dan Universitas Andalas (Unand). Kegiatan ini dihadiri sekitar 90 peserta, terdiri dari dosen serta mahasiswa, dengan tujuan mengenal lebih dekat penerapan teknologi modern dalam industri kuliner tradisional.
Acara dimulai pukul 14.00 WIB dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, serta sambutan resmi dari Ir. Elita Amrina, S.T., M.Eng., Ph.D. Ketua Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Andalas, Deputi Dean UUM Dr. Wan Nadzri Osman, dan Direktur PT. Gadih Minang Anugerah, Dedy Syandera Putra, S.T. Dalam sambutannya, Dedy menceritakan perjalanan Rendang Gadih yang bermula dari kebiasaan membawa rendang sebagai oleh-oleh untuk teman di rantau hingga berkembang menjadi usaha berskala industri.
“Awalnya saya hanya bawakan rendang untuk teman, tapi ternyata disukai banyak orang. Dari situlah muncul ide untuk menjadikannya bisnis. Hari ini kami ingin memperlihatkan bagaimana rendang bisa diproduksi modern dan higienis, tanpa kehilangan cita rasa asli Minang,” jelasnya.

Rangkaian acara dilanjutkan dengan pemaparan profil singkat perusahaan serta sesi mencicipi produk. Para tamu disuguhi berbagai varian rendang, termasuk rendang daging tumbuk dan rendang ayam suwir yang menjadi produk unggulan.
Tur ke dapur produksi menjadi momen paling menarik. Rombongan dapat melihat langsung fasilitas modern, mesin otomatis pengolah rendang, serta standar keamanan pangan yang diterapkan. Seluruh peserta diwajibkan menggunakan APD sesuai SOP sebelum memasuki ruang produksi, sehingga higienitas tetap terjaga.
Deputi Dekan UUM, Dr. Wan Nadzri Osman, menyampaikan apresiasinya: “Rendang Gadih punya potensi besar untuk masuk pasar halal Malaysia. Produknya higienis, rasanya enak, dan kemasannya sangat eksklusif. Saya yakin pasar internasional akan menerima dengan baik.”
Mahasiswa Unand juga merasa kunjungan ini sangat bermanfaat. Seorang mahasiswa Teknik Industri menyebut, “Tidak menyangka operator produksinya mayoritas generasi muda. Kami bisa melihat langsung teori yang dipelajari di kampus diterapkan nyata di industri.”
Acara resmi ditutup dengan foto bersama sebelum rombongan kembali melanjutkan agenda.
Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antara akademisi dan dunia usaha. Dengan dukungan universitas, Rendang Gadih optimistis menapaki pasar global sebagai kuliner Minangkabau yang modern, higienis, dan penuh inovasi. (*/rls)








