Padang (infosumbar) – Guna meningkatkan pemahaman mahasiswa terkait bidang keahlian dan bidang lainnya, Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol (IB) Padang mengadakan Kuliah Umum Stadium General yang dilaksanakan di Auditorium Mahmud Yunus, Kamis (03/02).
Ketua Komisi VIII DPR RI, menyampaikan materi sesuai tema penguatan moderasi beragama, menyatakan dengan tegas menentang bahwa agama itu sama.
“Orang Islam pasti tidak mau disamakan agamanya dengan orang kristen, begitu juga sebaliknya, apapun agama pasti tidak bisa disamakan, jadi saya membantah istilah semua agama itu sama,” katanya.
Ia menilai bahwa Islam adalah agama rahmatan lil alamin, ajaran Islam sebenarnya bukan hal baru, basisnya sudah kuat di dalam al-Quran dan al-Hadits, bahkan telah banyak diimplementasikan dalam sejarah Islam.
Maka yang dimaksud dengan Islam Rahmatan lilalamin adalah Islam yang kehadirannya di tengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam.
“Kalau sekarang yang terjadi di Indonesia problem beragama tidak hanya terjadi antar agama, namun sesama agama pun sudah saling bentrok dan saling menyalahkan, untuk itu pentingnya pendidikan dan kampus menjadi agen sektor pengubah perilaku beragama itu sendiri,” jelasnya.
Yandri Susanto berharap mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang bisa menjadi sektor pengubah cara berperilaku beragama.
Ia mengatakan, dibanding memperdebatkan mana yang benar dan salah dalam pemahaman beragama lebih baik menyamakan pemahaman bahwa kepentingan bangsa adalah hal utama.
“Saya mengajak mahasiswa untuk menyamakan pemahaman bahwa kepentingan bangsa adalah yang utama dibanding memperdebatkan mana yang benar dan salah, karena sudah jelas basisnya Islam itu terletak dalam al-Quran dan al-Hadits,” ucapnya.
Sementara itu, Rektor UIN Imam Bonjol Padang, Prof. Dr. Martin Kustati dalam sambutan nya mengatakan bahwa saat ini UIN Imam Bonjol Padang telah menambah quota penerimaan mahasiswa baru sebanyak seratus persen.
“Langkah ini sebagai bentuk keseriusan UIN Imam Bonjol Padang di tahun 2022 menargetkan menerima mahasiswa baru sebanyak 5.320 kuota,” ucapnya.
Hingga saat ini UIN Imam Bonjol Padang telah memiliki fasilitas yang menunjang seperti hampir rampungnya pembangunan kampus III di kawasan Sungai Bangek Padang pada bulan April mendatang.
Mahasiswa yang diterima di UIN IB mengalami peningkatan, di tahun 2020 tercatat 2.640 mahasiswa sementara pada 2021 sebanyak 3.490 mahasiswa baru.
Selain itu, Martin Kustati juga mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan wakil rakyat di DPR RI atas bantuan pembangunan jalan baru ke kampus III di kawasan Sungai Bangek, Padang dan meminta peningkatan fasilitas transportasi dengan titik akhir di kampus III UIN Imam Bonjol Padang.
“Terima kasih atas dukungan yang telah diberikan komisi VIII DPR RI, Alhamdulillah bapak Muhammad Asli Chaidir telah membantu pembangunan jalan baru ke kampus III di Sungai Bangek.
“Kami juga meminta peningkatan fasilitas transportasi dengan titik akhir trans Padang di kampus III di Sungai Bangek nantinya, mudahan usulan ini segera sampai pada Wali Kota Padang,” katanya.
Ia berharap, adanya penambahan armada bus baru untuk transportasi mahasiswa dari kampus II ke kampus III.
“September lalu pihaknya juga telah mengusulkan penambahan bus baru ke komisi VIII DPR RI, mudah-mudahan Kementerian Perhubungan segera menindaklanjuti dan di tahun 2022 ini mahasiswa tidak kesulitan lagi mendapatkan transportasi jika kuliah dari kampus II ke kampus III,” tambahnya.
Ikut serta dalam kuliah umum tersebut Anggota DPR RI dari Komisi VIII Lisda Hendrajoni dan Asli Chaidir. Ikut juga Muhammad Aliramdani, Dirjen Diktis Kementerian Agama Republik Indonesia, serta civitas akademika. (nou)