infosumbar.net – Universitas Negeri Padang pada tahun 2022 kembali melepas dosen nya untuk melaksanakan salah satu tugas dari Tri Dharma Perguruan Tinggi (PT) yaitu pengabdian kepada masyarakat yang tersebar di kabupaten kota se- Sumatera Barat.
Salah satu kabupaten/kota yang mendapatkan hibah pengabdian kepada masyarakat melalui program dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNP tahun 2022 adalah kab. Kep. Mentawai, tepatnya di desa Tuapejat.
Desa Tua Pejat menjadi salah satu mitra yang dipilih karena banyaknya potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang belum berkembang dan termanfaatkan secara maksimal.
Melalui peningkatan kualitas SDA yang dimiliki Desa Tua Pejat diharapkan kegiatan pengabdian masyarakat dari UNP ini dapat menunjang pemanfaatan SDA yang ada di Desa Tua Pejat kab. Kep Mentawai.
Salah satu dari 5 kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Desa Tua Pejat Kab. Kep. Mentawai pada tahun 2022 ini adalah kegiatan yang mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat melalui program pelatihan Dasar Fisioterapi pemandu wisata dan atraksi Sport Tourism”.
Pelaksanaan program kegiatan masyarakat ini dilakukan oleh Donal Syafrianto, SSt.FT, M.Fis, Ihkwanul Arifan, S.Pd.,M.Pd dan Naluri Denai, S.Pd, M.Pd. Ketiganya merupakan Dosen dari Fakultas Ilmu Keolahragaan.
“Berdasarkan tema kegiatan yang diusung, realisasi kegiatan dilaksanakan pada tanggal 19-21 Agustus tahun 2022. Pembukaan kegiatan pengabdian dilakukan di gedung pertemuan Bappeda Kab. Kep. Mentawai,” kata Donal Syafrianto melalui keterangan tertulis kepada infosumbar.net.
Dia menjelaskan, rangkaian pembukaan dihadiri oleh Staf Ahli Bupati Kab. Kep. Mentawai, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Sekretaris Bapeda Kab. Kep. Mentawai, Kepala Desa Tua Pejat serta masyarakat mitra dari Desa Tua Pejat.
Sedangkan dari LPPM UNP ikut dalam rangkaian kegiatan Sekretaris LPPM UNP beserta rombongan Tim Pengabdi Dosen dan Mahasiswa di Desa Tua Pejat.
“Untuk pembagian kegiatan pelatihan dasar fisioterapi ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat mitra dalam memberikan upaya pertolongan kepada wisatawan yang berkunjung ke Desa Tua Pejat setelah melakukan aktivitas wisata,” jelas Donal.
Pertolongan yang dapat diberikan, lanjut Donal, yaitu pemberian layanan penanganan cedera awal, dan pelayanan relaksasi dan recovery tubuh setelah berwisata. Hal ini didasarkan pada banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Mentawai untuk melakukan aktivitas olahrawa dan Wisata Surfing, Diving, Snorkling, Paddling dan sebagainya.
Selanjutnya, kegiatan yang dilakukan adalah Pengenalan Olahraga Air Stand Up Paddle. Kegiatan ini merupakan bagian dari Atraksi Sport Tourism, dimana olahraga ini bisa menjadi opsi lain bagi wisatawan yang datang ke Desa Tua Pejat baik wisatawan lokal, nasional maupun internasional.
“Dengan hamparan wilayah pantai yang indah Olahraga Stand Up Paddle sangat sesuai untuk dikembangkan di desa Tua Pejat, dan tentunya juga akan berpengaruh positif bagi perkembangan ekonomi masyarakat,” sebutnya.
Lebih lanjut, Donal memaparkan, disamping pengenalan peralatan, dan cara bermain kegiatan juga meliputi pelatihan pemandu Stand Up Paddle, pelatihan kepemanduan meliputi cara pendampingan permainan Stand Up Paddle, keselamatan dan pertolongan pertama yang dapat diberikan ketika terjadi kecelakaan air dalam permainan Stand Up Paddle.
Setelah proses kegiatan dilaksanakan, proses pendampingan berkelanjutan juga tetap dilaksanakan agar apa yang sudah diberikan tidak menjadi sia-sia dan tetap dapat berlanjut dan berkembang sebagaimana tujuan awal kegiatan pengabdian ini dilaksanakan.
“Proses pendampingan juga melibatkan aparat desa dan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga serta Pemerintah Kab. Kep. Mentawai sebagi pemangku kebijakan di Desa Tua Pejat,” tandas Donal Syafrianto (*)