infosumbar.net – Matanya menyiratkan semangat yang besar, senyumnya tipis dan terlihat sedikit gugup, mungkin karena rumahnya akan didatangi orang penting. Itulah kesan pertama Muhammad Zacky Rilsan, mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) angkatan 2025.
Di balik sikapnya kalem Zacky, anak sulung dari pasangan Saril dan Nurita Susanti itu menyimpan cerita inspiratif tentang perjuangan anak berprestasi yang kini mendapat dukungan penuh dari negara melalui Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K).
Namanya mencuat dalam kunjungan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Dikti) Kemendikbudristek, Prof. Dr. Khairul Munadi ke Unand pekan ini.
Zacky didaulat menjadi perwakilan penerima KIP-K yang secara simbolis menerima bantuan langsung dari Dirjen Dikti.
“Kami ingin memastikan seleksi penerima KIP-K betul-betul tepat sasaran, sekaligus melihat perkembangan akademik penerima serta mendengar langsung pengalaman awal perkuliahan,” ujar Prof. Khairul Munadi saat mengunjungi Zacky di kediamannya di Subarang Panggalangan Batang Arau, Kota Padang.
Dari Padang, Menuju Mimpi Jadi Dokter
Zacky adalah lulusan SMA Negeri 10 Padang, diterima di Fakultas Kedokteran Unand melalui jalur prestasi. Meski berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi, ayahnya seorang tukang las dengan penghasilan yang tidak tetap, namun semangat belajarnya tak pernah surut. Ia dikenal sebagai siswa yang tekun dan rendah hati. Kini, setelah dua blok perkuliahan berlalu, Zacky berhasil meraih nilai tertinggi di angkatannya.
“Saya ingin membuktikan bahwa keterbatasan bukan halangan untuk berprestasi. KIP-K sangat membantu saya untuk fokus belajar tanpa khawatir biaya,” kata Zacky.
Bagi Zacky, program KIP Kuliah bukan sekadar bantuan finansial. Ia menyebutnya sebagai “jembatan menuju masa depan”. Biaya kuliah dan hidup yang ditanggung membuatnya bisa memusatkan energi pada studi dan kegiatan akademik tanpa terbebani pikiran soal uang sewa kos atau perlengkapan kuliah.
Negara Hadir untuk Mahasiswa Berprestasi
Prof. Khairul menegaskan bahwa KIP Kuliah adalah bentuk kehadiran negara dalam memastikan semua anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan tinggi.
Program ini terdiri dari dua komponen bantuan, yaitu biaya pendidikan yang langsung dibayarkan ke kampus dan biaya hidup yang disalurkan kepada mahasiswa setiap semester.
“Dengan skema ini, kebutuhan dasar mahasiswa seharusnya sudah terjamin. Yang penting mereka bisa fokus belajar dan berprestasi,” ujarnya.
Rektor Unand, Efa Yonnedi juga mengapresiasi perhatian pemerintah terhadap mahasiswa. Tahun 2025, Unand menerima 1.570 penerima KIP-K dan 20 mahasiswa afirmasi Papua. Menurutnya, lebih dari 25 persen mahasiswa Unand kini memperoleh bantuan pendidikan.
“Zacky menjadi simbol bahwa anak berprestasi dari keluarga sederhana berhak atas kesempatan yang sama. Negara hadir menjamin hal itu,” ungkap Rektor.

Harapan dari Kampus untuk Negeri
Selain KIP-K, Unand juga menyediakan berbagai jalur dukungan bagi mahasiswa berprestasi, mulai dari dana riset, insentif akademik, hingga beasiswa prestasi. Langkah ini diharapkan dapat membentuk ekosistem kampus yang inklusif dan berorientasi pada kemajuan.
Prof. Khairul pun mendorong agar pemerintah daerah dan sektor swasta ikut berpartisipasi memperluas cakupan beasiswa.
“Di beberapa daerah sudah muncul program KIP Kuliah Daerah. Semangat gotong royong ini perlu diperluas agar akses pendidikan tinggi makin merata,” katanya.
Menatap Masa Depan
Kini, Zacky melangkah dengan keyakinan yang lebih kuat. Dukungan dari pemerintah dan kampus membuatnya berani bermimpi lebih besar menjadi dokter yang bisa kembali mengabdi di daerah asalnya.
“Saya ingin suatu hari nanti bisa membantu masyarakat di kampung halaman saya, terutama dalam pelayanan kesehatan,” ujarnya dengan senyum kecil.
Bagi Zacky, KIP Kuliah bukan hanya bantuan dana, tetapi juga simbol kepercayaan negara pada potensi generasi muda. Sebuah bukti bahwa ketika kesempatan diberikan dengan tepat, masa depan yang lebih baik bukan lagi sekadar mimpi.
(peb)







