Padang, (infosumbar) – Guru Besar Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, Asasriwarni, memasuki masa purnabakti di usia yang ke-70 tahun,
Pensiunnya akademisi kelahiran Mahek, Kabupaten Limapuluh Kota, 27 Maret 1952 ini diisi dengan stadiun general dan bedah buku autobiografi yang berjudul 70 Tahun Prof Asasriwarni: Kesuksesan Anak Petani Jadi Guru Besar .
Autobiografi tersebut ditulis oleh murid, sahabat, dan beberapa petinggi negara, termasuk Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.
Dekan Fakultas Syariah, Ikhwan Matondang saat memberi sambutan pada kegiatan dengan tema Prospek Alumni Fakultas Syariah, Senin (28/03/2022) di Auditorium Mahmud Yunus mengatakan, civitas akademika UIN Imam Bonjol merasa kehilangan besar atas purna baktinya Prof. Asasriwarni karena merupakan teladan yang berhasil dalam segala lini kehidupan.
“Beliau sukses di bidang akademik, sukses membangun jaringan, termasum birokrat,” ucapnya.
Senada dengan itu Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Imam Bonjol, sekaligus ketua tim editor buku tersebut, Yasrul Huda mengungkapkan bahwa Asasriwarni merupakan teladan paripurna.
“Selain sukes karir akademik, dosen yang akrab disapa Asas itu juga dikenal punya selera humor yang baik, khas NU sekali, saya tidak bisa begitu,” ungkapnya.
“Asasriwarni juga dikenal sebagai sosok yang egaliter dan bersahaja kepada semua kalangan,” lanjutnya.
Sementara itu, Dosen Fakultas Syariah sekaligus yang bertindak sebagai moderator bedah buku Muhammad Taufik menjelaskan, proses dipilihnya judul “Perjalanan Anak Petani menjadi Guru Besar” sempat mengalami perdebatan, judul itu merupakan contoh bahwa anak petani mampu merubuhkan sekat-sekat yang melampaui basis sosial-ekonominya.
“Ini membuktikan bahwa anak petani di pelosok desa, mampu menembus sekat-sekat sosio ekonomi, dan sukses dalam pendidikan,” katanya.
Kuliah umum dan bedah buku ini, dihadiri Ketua Kamar Agama Mahkamah Agung Amran Suadi, dan Rektor UNP Ganefri secara luring.
Turut hadir pula Gubernur Sumbar Mahyeldi dan mantan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno secara daring. (nou)