Infosumbar.net- Bahasa ternyata bukan sekadar rangkaian kata-kata yang disusun secara harfiah. Lebih dari itu, bahasa bahkan dapat digunakan untuk “mengobati” jiwa seseorang. Dengan bahasa, yang digunakan dalam komunikasi terapeutik misalnya, seseorang mampu memberi solusi klinis bagi mereka yang membutuhkan. Bahasa memiliki kekuatan yang luar biasa!
Hal itu dibuktikan melalui penelitian Sisca Oktri Santi, mahasiswa Pascasarjana Program Studi Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, yang telah resmi meraih gelar Magister Linguistik, setelah berhasil mempertahankan tesis yang berjudul “Tindak Tutur Bahasa Sugesti pada Pengalam Gangguan Cemas dalam Praktik Hipnoterapi Refri Syahlil”, Senin (11/8/2025).
Melalui tesis tersebut, Sisca mengkaji secara mendalam tindak tutur bahasa sugesti dalam praktik hipnoterapi. Hingga saat sekarang, topik ini masih jarang di Indonesia dari sudut pandang pragmatik. Kajian ini memperlihatkan adanya keterbaruan yang penting untuk eksplorasi lanjutan penelitian lainnya.
Kajian ini memadukan analisis lokusi dan perlokusi pada setiap sesi hipnoterapi. Di samping itu, kajian ini juga menelaah bahasa sugesti yang muncul di setiap tahapan hipnosis yang dilakukan dalam hipnoterapi, yang sangat efektif dalam memengaruhi pikiran dan perilaku pengalam (red-klien hipnoterapi). Selain memberi kontribusi pada pengembangan kajian pragmatik, hasil penelitian ini diharapkan juga bermanfaat bagi praktisi hipnoterapi untuk memahami strategi komunikasi yang lebih persuasif, etis, dan tepat sasaran,” ungkap Sisca, Senin, (11/8/2025) usai sidang.
Diakui, dirinya terkesima mengetahui, sepanjang perjalanan studi yang dia lakukan, banyaknya fenomena ilmiah kebahasaan yang membuktikan bahwa bahasa memiliki kekuatan dahsyat, bukan hanya untuk mengubah seseorang, bahkan bahasa bisa sangat efektif dalam menciptakan perubahan konstruksi sosial.
“Dalam subjek filsafat bahasa, betapa bahasa ini memiliki kekuatan. Bahasa bukan sekedar kata-kata atau tulisan. Lebih dari itu. Berdasarkan teori yang dikembangkan oleh Austin, Searle, dan Wijana, dengan bahasa, tindakan bisa dilakukan melalui ujaran, dalam maksud menyampaikan makna, maksud, dan menyimpulkan dampak pada lawan bicara. Ini nyata ditemukan dalam bahasa sugesti, yang dalam hal ini dilakukan oleh hipnoterapis kepada kliennya. Kekuatan bahasa juga sering dibahas oleh salah seorang penguji saya melalui tulisan-tulisan beliau, Dr. Ike Revita,” ungkap dia.
Sejumlah temuan penting dihasilkan dalam penelitian yang dilakukan Sisca, selain adanya keterbaruan yang menjanjikan potensi eksplorasi lanjutan bagi peneliti-peneliti lainnya di bidang terkait. Pembimbing tesis mengakui, tesis yang ditulis Sisca Oktri Santi potensial memberi kontribusi positif, tidak hanya di bidang linguistik, tapi juga bidang lainnya seperti hipnoterapi dan psikologi.
“Tema tesis ini sangat menarik. Gangguan cemas adalah sesuatu hal yang sering dialami orang. Gangguan cemas yang tidak teratasi dapat berakibat buruk secara psikologis. Oleh sebab itu, kajian ini tentu dapat berkontribusi positif dalam mengatasi gangguan cemas karena bahasa tidak hanya berisi rangkaian kata tetapi mengandung daya, sebagaimana diungkapkan melalui penelitian ini,” sebut Pembimbing Tesis, Prof. Dr. Drs. Oktavianus, M.Hum, yang merupakan salah seorang tokoh Linguistik di Indonesia.
Sisca mengaku lega, dirinya telah berhasil mencapai satu tahapan akademik yang bukan sekedar prestise pendidikan, namun lebih kepada pemahaman keilmuan lebih dalam di bidang yang dia cintai, linguistik.
“Saya sangat berterima kasih kepada semua rekan yang telah memberi dukungan. Terutama, terima kasih kepada Pembimbing, Prof. Dr. Drs. Oktavianus, M.Hum. dan Dr. Fajri Usman, M.Hum., serta para penguji yang sungguh luar biasa dalam memberi masukan, Dr. Aslinda, M.Hum., Dr. Ike Revita, S.S., M.Hum., dan Dr. Sawirman, M.Hum. Semua beliau merupakan tokoh linguistik yang saya kagumi, dan sungguh beruntung bisa mengikuti perkuliahan di Linguistik Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas,” ujarnya dengan mata berbinar. (*)
