infosumbar.net – Tongkat estafet kepemimpinan Institut Teknologi Padang (ITP) resmi beralih dari era Dr. Ir. Hendri Nofrianto ke tangan Rektor baru periode 2025-2029, Prof Dr Ade Indra, ST, MT, IPM.
Pelantikan dan serah terima jabatan Rektor ITP dari Hendri Nofrianto yang sudah tiga periode (2011-2024) mengemban amanah kepada penerusnya, Ade Indra, diselenggarakan pada Jumat (3/1/2025) di Aula Gedung D Lantai 2, Kampus I ITP, Jalan Gajah Mada Kandis Nanggalo, Kota Padang.
Wakil Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Teknologi Padang, Ir. Wilton Wahab, M.Eng. IPM yang melantik Ade Indra sebagai Rektor ITP periode 2025-2029, menyampaikan apresiasi kepada rektor lama Hendri Nofrianto yang sudah mengembangkan dan membesarkan ITP sehingga banyak melahirkan prestasi semasa 13 tahun memimpin.
“Penghargaan dan apresiasi tinggi kepada Bapak Hendri Nofrianto selama masa kepemimpinannya, institusi ini telah berkembang dan telah mencapai banyak prestasi gemilang yang patut dibanggakan,” tuturnya.
Kepada Ade Indra, lanjutnya, Ia mengharapkan dapat membawa ITP ini untuk terus berkembang sebagai institusi pendidikan tinggi yang unggul, inovatif, dan berdaya saing, baik di tingkat wilayah, nasional bahkan internasional.
“Tentunya, sesuai visi ITP menjadi World Class University Tahun 2040,” ujarnya Wilton Wahab.
Menurutnya, tugas seorang rektor tentu tidaklah ringan. Di tengah perubahan dan tantangan yang semakin kompleks, mulai dari kompetisi semakin ketat tidak hanya sesama PTS namun juga dengan PTN, perkembangan teknologi demikian pesat, disisi lain terbatasnya sumberdaya ITP.
“Harapan kita, rektor mampu melakukan optimalisasi sumberdaya dan menghadirkan solusi yang inovatif dan strategis,” tutupnya.
Hendri Nofrianto dan Harapan Untuk Kemajuan ITP Kedepannya
Hendri Nofrianto yang meninggalkan pucuk pimpinan ITP setelah tiga periode mengemban amanah juga menyampaikan harapannya untuk kemajuan ITP
Katanya, ITP harus bisa gerak cepat, terutama akreditasi prodi. Ada dua prodi untuk capai unggul. Dua atau tiga tahun lagi bisa mencapainya.
“Jika itu tercapai, bisa lebih baik dari saya. Yang terpenting kepada rektor baru, tantangannya kondisi proses belajar mengajar di perguruan tinggi pasti berubah sesuai dengan kebijakan menteri,” ucapnya.
“Sistemnya pasti akan berubah, programnya pun demikian. Untuk itu saya minta kepada rektor untuk harus bijak dan melek,” harapnya.
Di sisi lain, Hendri Nofrianto merasa lega dan plong karena kinerja sepanjang masa kepemimpinannya dapat diterima oleh seluruh stakeholder ITP. Meski tidak lagi menjabat Rektor, Hendri Nofrianto tetap akan mengajar di ITP.
Ade Indra dan Road Map ITP 2020-2040
Pada kesempatan itu, Ade Indra selaku penerus jabatan Rektor ITP, menyampaikan sesuai dengan roadmap ITP 2020-2040, ITP sudah berada pada milestone ke-2. Dan ia akan meletakkan pondasi yang kuat untuk pengembangan riset, yang disebut dengan Research Based University.
“Hal ini tidak terlepas dari komitmen kita untuk menjalankan rencana strategis yang tertuang dalam Renstra ITP 2025-2029 dengan delapan arah kebijakan yang harus kita jalankan kedepan secara sungguh-sungguh,” ucapnya.
Kedelapan itu adalah, peningkatan tata kelola, implementasi kerjasama, mutu pembelajaran, kualitas sumber daya manusia, diversifikasi sumber dana dan kesejahteraan, mutu sarana dan prasarana penunjang tridharma perguruan tinggi. Selain itu, peningkatan mutu penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan kapasitas institusi menjadi prioritasnya.
“Delapan arah kebijakan tersebut, juga telah diarahkan untuk mendukung Sembilan kriteria yang dibutuhkan untuk evaluasi eksternal yaitu akreditasi dan indek kinerja utama perguruan tinggi (IKU-PT),” ucapnya.
Kepala LLDIKTI Wilayah X, Peningkatan Kualitas dan Mutu ITP
Pada kesempatan itu, Kepala LLDIKTI Wilayah X Afdalisma yang turut menghadiri prosesi pelantikan Rektor ITP 2025-2029, menyampaikan penghargaan kepada rektor lama Hendri Nofrianto yang telah menjalan tugas, meluangkan waktu dan pikiran utk mengelola ITP.
“Sehingga telah membawa ITP sebagai salah satu Perguruan Tinggi di lingkungan LLDIKTI Wilayah X yang meningkat kualitas dan mutunya,” ujarnya.
“Hal itu dibuktikannya dengan banyak sekali prestasi akademik dan non akademik yang telah diraih ITP selama masa kepemimpinannya,” sambung Afdalisma.
Menurut Afdalisma, sebagai seorang rektor, bukan sekedar mengelola aset, SDM internal dan civitas akademika saja, tetapi harus mampu, membangun karakter civitas akademika yang peduli terhadap masa depan bangsa Indonesia.
Untuk itu, Afdalisma mengharapkan ITP harus melakukan berbagai inovasi dan menjadikan kampus yang senantiasa berupayamenjadi lebih baik dan semakin dipercaya masyarakat.
Selain itu, perlu juga membangun jejaring kolaborasi dengan dunia industri dan usaha, serta unsur kemasyarakatan lainnya. Demi memperkuat ekosistem inovasi pada pendidikan tinggi, kemajuan dan daya saing bangsa.
“Semua itu dapat dicapai jika pemimpinnya mampu menguatkan semangat integritas, inovasi daninspirasi sebagai kunci sukses ITP hari ini dan di masa depan,” ucapnya.