Infosumbar.net- Universitas Putra Indonesia (UPI) YPTK Padang, melalui Hibah Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) dan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemdiktisaintek 2025, sukses menyelenggarakan kegiatan puncak berupa Festival Perguruan Seni Tradisi Singo Barantai.
Kegiatan ini berlangsung di Kelurahan Lubuak Lintah, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, pada Rabu, (19/11/2025), dan menjadi momentum penting dalam upaya pelestarian, revitalisasi, serta digitalisasi seni tradisi Minangkabau.
Festival ini mengusung tema “Maimbau Anak Nagari Manatiang Pusako Lamo”, sebuah pesan yang menegaskan peran anak nagari dalam merawat, mempertahankan, dan memajukan pusaka budaya yang diwariskan secara turun-temurun.
Program ini sekaligus menjadi penutup rangkaian kegiatan PISN yang dilaksanakan sejak beberapa bulan terakhir yang melibatkan unsur akademisi, pemerintah daerah, lembaga seni, serta masyarakat lokal. Melalui dukungan hibah PISN 2025, Perguruan Seni Tradisi Singo Barantai memperoleh kesempatan mengembangkan seni tradisi ke dalam bentuk yang lebih adaptif terhadap perkembangan zaman.
Beberapa capaian penting dalam agenda penguatan seni berbasis digital tersebut meliputi pengembangan website resmi sanggar yang dirancang sebagai pusat dokumentasi digital, arsip karya, informasi kegiatan, serta media promosi sanggar.
Langkah ini diharapkan dapat memperluas jangkauan seni Randai, Tari dan Silek ke berbagai lapisan masyarakat, termasuk generasi muda dan komunitas seni di tingkat nasional maupun internasional. Inisiatif digital ini juga diyakini dapat memperluas jangkauan seni Tari dan pertunjukan Minangkabau secara lebih modern.
Upaya tersebut sejalan dengan program Walikota Padang yang mengarah pada pembangunan Padang Smart City, di mana teknologi informasi menjadi bagian penting dalam promosi dan pelestarian budaya lokal.
Kegiatan penguatan digital ini dilaksanakan oleh tim pelaksana yang terdiri dari Ketua: Rahmat Wahyudi, S.Ak., M.M, serta anggota: Omia Crefioza, S.E., M.M dan M. Sayuti, S.Ds., M.Sn
Kemudian, Live Event Festival Berbasis Teknologi Penyiaran
Acara puncak festival disiarkan secara digital, sehingga pertunjukan dapat diakses lebih luas. Inovasi ini menjadi langkah strategis untuk mengangkat seni Minangkabau ke panggung nasional sekaligus membuka kesempatan bagi sanggar untuk berjejaring lebih luas.
Selain pengembangan berbasis teknologi, program PISN juga menghadirkan bantuan nyata melalui pengadaan berbagai peralatan kebutuhan sanggar, seperti perlengkapan kostum dan atribut pertunjukan Randai dan silek, instrumen musik tradisional sebagai penunjang pertunjukan, perangkat latihan dan perlengkapan pendukung kegiatan generasi muda, pelatihan, serta produksi konten digital.
Dukungan ini memungkinkan sanggar menjalankan pembinaan secara lebih optimal dan berkelanjutan. Kehadiran fasilitas baru tersebut juga diharapkan memperkuat kegiatan latihan harian, pertunjukan rutin, dan proses regenerasi anak nagari.
Acara penutupan festival dihadiri sejumlah tokoh penting dari unsur pemerintahan, seni, dan masyarakat, antara lain: Prof. Indrayuda, S.Pd., M.Pd., Ph.D (Ketua Umum PPSI Sumatera Barat), Yandri, S.Pd., M.Pd (Ketua PPSI Kota Padang), Ketua IPSI Kecamatan Kuranji, Ketua IPSI Kota Padang, Ridho Satria, S.S.T.P., M.M (Camat Kuranji), Syamsuirwan, S.Ag (Lurah Lubuak Lintah), Ketua Forum Lurah Kota Padang, Zulhendri Ismed, S.T
Lalu ada (Ketua Badupari Kota Padang sekaligus Ketua Perguruan Seni Tradisi Singo Barantai), Assoc Prof. Dr. Agung Ramadhanu, S.Kom., M.Kom (Kepala LPPM UPI YPTK Padang), Ketua LPM Kelurahan Lubuak Lintah, para ketua RW dan RT setempat, serta tamu undangan lainnya. Kehadiran para tokoh tersebut mempertegas kolaborasi lintas sektor dalam mendukung pelestarian budaya Minangkabau melalui pendekatan inovatif ini.
Dalam sambutannya, para pemangku kepentingan menyampaikan apresiasi atas keberhasilan kolaborasi ini. Perguruan Seni Tradisi Singo Barantai memberikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada DPPM Kemdiktisaintek, Hibah Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) 2025, UPI YPTK Padang, yang telah memberikan dukungan penuh mulai dari tahap pelatihan, pendampingan akademik, pengembangan digital, hingga penyediaan peralatan sanggar.
Dukungan tersebut tidak hanya memperkuat keberlangsungan sanggar, tetapi juga membuka peluang besar bagi seni tradisi Minangkabau untuk berkembang lebih luas dan relevan dalam era modern.
Festival Seni Tradisi Singo Barantai 2025 menjadi bukti bahwa pelestarian budaya dapat berjalan seiring dengan kemajuan teknologi. Melalui sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, sanggar seni, dan masyarakat, kegiatan ini menghadirkan model baru pelestarian budaya yang adaptif, inklusif, dan berorientasi masa depan.
UPI YPTK Padang berkomitmen melanjutkan kontribusi dalam pengembangan seni, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat melalui pendekatan yang inovatif. Diharapkan kegiatan ini mampu menjadi contoh bagi sanggar-sanggar lain dalam memperkuat identitas budaya sekaligus meningkatkan kapasitas seni tradisi Minangkabau di tingkat nasional maupun global. (*)







