infosumbar.net – Tim pengabdian Masyarakat Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNP melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan tentang pencegahan stunting kepada masyarakat di wilyah kerja Puskesmas Parak Karakah.
Tim yang terdiri dari Iip Permana, S.T., M.T., Yuliarti, S.E., M.E., dan Arta Dini Akmal S.AP., MPA ini dihadiri Kepala Puskesmas Parak karakah dr. Ulfia Izzati beserta staf dan diikuti oleh 28 orang kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Parak Karakah yang meliputi Kelurahan Parak Gadang Timur, Kelurahan Kubu Marapalamdan Kelurahan Kubu Dalam Parak Karakah pada 13 September 2024.
Hidayatul Fajri, S.Ap, MPA sebagai narasumber menyampaikan teknik-teknik komunikasi antar pribadi untuk perubahan perilaku masyarakat dalam pencegahan stunting.
Fajri menjelaskan, bahwa penyampaian informasi yang jelas dan tepat dapat mendorong perubahan perilaku yang diperlukan untuk meningkatkan gizi dan kesehatan ibu dan anak. Ia menekankan untuk dapat berkomunikasi dua arah antara kader dan masyarakat, penting memastikan bahwa informasi yang disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh masyarakat.
“Komunikasi yang terjalin dengan baik dapat membangun kepercayaan antara pengirim dan penerima informasi,” kata Fajri.
Selanjutnya, tim ini melaksanakan participatory appraisal untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dan upaya yang dilakukan oleh para kader selama melaksanakan komunikasi perubahan perilaku untuk mendukung program penurunan prevalensi stunting.
Tim memulai kegiatan dengan melakukan diskusi terbuka dengan para kader untuk menggali pemahaman mereka tentang stunting dan cara mereka berkomunikasi dengan masyarakat.
Selain itu, tim juga mengidentifikasi masalah komunikasi dengan mengunakan metode brainstorming untuk mengetahui kendala yang dihadapi kader saat berinteraksi dengan masyarakat terkait pencegahan stunting.
Pertanyaan yang bisa diajukan adalah apa yang membuat komunikasi menjadi sulit, bagaimana reaksi terhadap informasi masyarakat tentang pencegahan stunting, dan apa kendala utama dalam mengubah perilaku masyarakat.
“Kendala utama dalam komunikasi perubahan perilaku adalah informasi yang belum menjangkau sasaran kegiatan secara menyeluruh. Hal ini dikarenakan kurangnya partisipasi dari masyarakat,” imbuhnya.
Tim melanjutkan dengan penggunaan alat partisipatif seperti kalender musiman, peringkat dan penilaian serta pohon masalah. Tim mengajak kader untuk membuat kalender musiman tentang kapan waktu terbaik untuk menyampaikan komunikasi perubahan perilaku terkait stunting. Tim ini mengunakan teknik peringkat dan penilaian untuk mengevaluasi metode komunikasi yang selama ini digunakan oleh kader.
“Kader bisa memberi peringkat efektivitas metode seperti konseling, ceramah, diskusi kelompok, atau kunjungan rumah, dalam mengubah perilaku terkait pencegahan stunting,” terangnya.
Tim juga membuat pohon masalah untuk mengidentifikasi akar penyebab dari hambatan komunikasi antar pribadi yang dihadapi kader. Pohon masalah ini bisa membantu mengurai faktor-faktor seperti kurangnya pelatihan, kesalahpahaman masyarakat, atau kurangnya dukungan dari pimpinan atau penanggungjawab.
Kader menyampaikan bahwa musim terbaik untuk dilakukan komunikasi perubahan perilaku adalah pada saat diadakan kegiatan imunisasi atau pemberian vitamin pada masyarakat karena tingginya tingkat partisipasi masyarakat pada pada saat kegiatan tersebut dilaksanakan.
Menurut kader, kunjungan langsung ke rumah masyarakat dapat mengatasi masalah jika ada sasaran kegiatan yang belum terjaring pada saat kegiatan di pusat kegiatan masyarakat.
PKM LPPM UNP ini merekomendasikan dua hal kepada Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Padang. Dinas Kesehatan melalui Puskesmas diharapkan untuk meningkatkan partisipasi tenaga kesehatan dalam kegiatan-kegiatan yang melibatkan kader kesehatan. Peran tenaga kesehatan menjadi penting dalam meningkatkan komunikasi perubahan perilaku dikarenakan masyarakat memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap tenaga kesehatan.
Rekomendasi berikutnya adalah pengoptimalan kegiatan komunikasi perubahan perilaku masyarakat pada bulan-bulan imunisasi atau pemberian vitamin mengingat antusias masyarakat sangat tinggi pada bulan-bulan tersebut. (*/peb)