Infosumbar.net – Stres merupakan kondisi yang kerap kali dialami oleh banyak orang. Selain dapat memengaruhi kesehatan mental, stres juga bisa memengaruhi kesehatan fisik. Salah satu efek dari stres yang seringkali tidak disadari adalah penurunan berat badan. Berikut penjelasan lengkapnya.
Banyak orang yang mengalami penurunan berat badan saat mengalami stres. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa stres dapat mempengaruhi berat badan seseorang melalui beberapa mekanisme, yaitu:
1. Pengaruh hormon
Saat seseorang mengalami stres, tubuh melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Kortisol dapat meningkatkan nafsu makan seseorang dan membuat tubuh lebih mudah menimbun lemak, terutama di area perut. Namun, jika seseorang mengalami stres yang berkepanjangan, kadar kortisol dalam tubuhnya dapat terus meningkat, yang dapat mengganggu regulasi hormon lainnya dan menyebabkan penurunan berat badan.
2. Hilangnya nafsu makan
Beberapa orang mungkin kehilangan nafsu makan ketika mengalami stres. Hal ini dapat terjadi karena sistem pencernaan seseorang dapat terganggu akibat stres, yang menyebabkan penurunan nafsu makan dan penurunan asupan kalori. Jika seseorang mengalami stres yang berkepanjangan, hal ini dapat menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan.
3. Aktivitas fisik
Stres juga dapat mempengaruhi aktivitas fisik seseorang. Beberapa orang mungkin kehilangan minat pada olahraga atau aktivitas fisik lainnya saat mengalami stres, yang dapat menyebabkan penurunan berat badan. Namun, beberapa orang mungkin juga menjadi lebih aktif secara fisik sebagai cara untuk mengatasi stres, yang dapat mengimbangi efek penurunan berat badan yang disebabkan oleh hilangnya nafsu makan.
Lalu, apa saja ciri-ciri seseorang yang mengalami penurunan berat badan akibat stres?
1. Berat badan turun drastis
Penurunan berat badan yang terjadi akibat stres bisa sangat drastis, bahkan bisa mencapai beberapa kilogram dalam waktu singkat. Hal ini terjadi karena stres memengaruhi sistem pencernaan dan nafsu makan seseorang. Ketika seseorang mengalami stres, produksi hormon kortisol akan meningkat. Hormon ini dapat memengaruhi nafsu makan dan membuat seseorang kehilangan selera makan.
2. Gangguan pencernaan
Stres dapat memengaruhi sistem pencernaan seseorang, yang dapat menyebabkan diare atau sembelit. Ketika seseorang mengalami stres, otot-otot di dalam saluran pencernaan dapat menjadi tegang dan menyebabkan gangguan pada proses pencernaan. Hal ini dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman dan kesulitan untuk makan.
3. Penurunan massa otot
Penurunan berat badan akibat stres tidak hanya disebabkan oleh penurunan lemak tubuh, tetapi juga penurunan massa otot. Ketika seseorang mengalami stres, tubuh akan memproduksi hormon kortisol yang dapat merusak massa otot. Akibatnya, seseorang akan kehilangan massa otot yang dapat mengakibatkan penurunan berat badan yang tidak sehat..
Jadi, apabila kamu mengalami penurunan berat badan yang diakibatkan oleh stres, penting untuk mencari bantuan profesional seperti dokter atau ahli gizi. Mereka dapat membantu kamu untuk mengevaluasi asupan nutrisi dan memberikan saran tentang cara mengembalikan berat badan yang sehat. Selain itu, mengelola stres dengan cara seperti meditasi, olahraga, atau terapi psikologis dapat membantu kamu mengurangi efek negatif stres terhadap kesehatan.