Infosumbar.net – Banyak dari kita pasti suka mendapat perhatian, apalagi dari orang terdekat. Tapi, ada sebagian orang yang memang sengaja mencari perhatian orang lain supaya bisa dipuji, lho!
Orang tersebut akan merasa perhatian sebagai sebuah candu dan terus berusaha untuk mendapatkannya bagaimanapun caranya. Jika kamu salah satunya, mungkin kamu mempunyai perilaku attention seeker.
Attention seeker sendiri adalah sebuah upaya yang secara sadar maupun secara tidak sadar yang dilakukan seseorang untuk menjadi pusat perhatian dan mendapatkan validasi serta kepuasan tersendiri. Perilaku mencari perhatian ini mencakup perkataan atau perbuatan dengan tujuan mendapatkan perhatian orang lain.
Berikut ini contoh dari perilaku attention seeker:
- Tidak nyaman ketika tidak menjadi pusat perhatian
- Suka memancing pujian & mencari validasi dengan menyombongkan diri
- Cenderung melebih-lebihkan / memanipulasi cerita dengan tujuan mendapatkan pujian atau pun simpati dari orang lain
- Berpura-pura, dramatisasi diri, atau mengekspresikan emosi secara berlebihan
Namun, sebenarnya kita semua sebagai manusia sejatinya memang membutuhkan sebuah perhatian. Karena hal tersebut tersebut merupakan bentuk rasa peduli tanpa syarat. Tetapi perilaku mencari perhatian ini akan menjadi perilaku yang tidak sehat. Ketika sudah berlebihan sehingga mengganggu orang lain.
Penyebab dari perilaku attention seeker sendiri bisa terjadi karena beberapa hal yaitu:
- Kecemburuan
Seseorang dapat merasa terancam oleh orang lain yang bisa mendapatkan perhatian lebih daripada dirinya.
- Self – Esteem yang Rendah
Self-esteem adalah kondisi mental yang melibatkan cara seorang individu memandang diri sendiri. Ketika merasa diabaikan, seorang attention seeker mencari perhatian untuk meningkatkan self-esteem mereka.
- Rasa Kesepian
kesepian yang dirasakan attention seeker mendorongnya untuk mencari perhatian ke orang lain.
- Gangguan Kepribadian Cluster B
Gangguan ini juga terbagi menjadi tiga yaitu gangguan kepribadian histrionik, gangguan Kepribadian ambang, gangguan kepribadian narsistik.
Mungkin kamu mengira orang yang memiliki perilaku ini adalah orang yang sangat mencintai dirinya sendiri. Padahal sebaliknya, orang tersebut adalah orang yang kurang rasa percaya diri. Contohnya, berusaha mendapatkan perhatian dari sekitarnya hingga menjadi orang lain, mengikuti suatu hal yang sebenarnya tidak disukainya agar bisa diakui. Bahkan, perilaku ini bisa membuat seseorang melakukan hal yang membahayakan bagi dirinya sendiri. Demi menjadi pusat perhatian baik dari sebuah kelompok atau terhadap orang tertentu