Oleh : Yozha Maulana
Aborigin Australia adalah kelompok etnis asli yang mendiami Australia sejak ribuan tahun yang lalu. “Sebutan tersebut diambil dari bahasa Latin aborigine, yang memiliki arti “dari awal” dan diperuntukkan untuk penduduk yang sejak awal tinggal di suatu wilayah atau pulau” (Rifai: 2017). Mereka merupakan masyarakat yang sangat beragam dengan keanekaragaman budaya, bahasa, dan tradisi yang unik. Saat ini, populasi Aborigin Australia mencapai sekitar 700.000 orang, yang terdiri dari lebih dari 500 kelompok suku yang berbeda.
Sebelum kedatangan bangsa Eropa ke Australia pada akhir abad ke-18, Aborigin Australia telah menghuni benua ini selama lebih dari 60.000 tahun. Mereka hidup sebagai pemburu-pengumpul dan petani kecil, yang sangat tergantung pada lingkungan alam sekitar mereka. Mereka memiliki kepercayaan spiritual yang kuat terhadap alam, dan melihat diri mereka sebagai bagian integral dari alam semesta.
Namun, kedatangan bangsa Eropa membawa dampak yang signifikan pada kehidupan Aborigin Australia. Mereka diambil tanah dan sumber daya alam mereka, dan banyak suku dan komunitas Aborigin Australia mengalami kerugian besar. “Secara implisit terlihat apabila tradisi mereka ini lenyap, hilang pula martabat hidup mereka: kebanggan mereka sebagai orang Aborijin” (Sugi: 8) ).Mereka juga dipaksa untuk hidup di dalam penjara konsentrasi, dan kebijakan asimilasi yang dipaksakan pada mereka mengakibatkan banyak Aborigin Australia kehilangan identitas budaya mereka.
Hingga saat ini, banyak suku Aborigin Australia masih berjuang untuk mempertahankan identitas budaya mereka dan menentang diskriminasi dan ketidakadilan yang mereka alami. Meskipun Australia telah mengambil langkah untuk memperbaiki hubungan dengan masyarakat Aborigin Australia, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa hak dan kepentingan mereka diakui dan dihormati.
Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat Aborigin Australia telah memainkan peran yang semakin penting dalam politik, seni, dan budaya Australia. Mereka telah berjuang untuk mengenali hak-hak mereka atas tanah dan sumber daya alam, dan banyak di antara mereka telah berhasil memulai bisnis dan organisasi yang mengambil inspirasi dari budaya mereka.
Dalam kesimpulannya, masyarakat Aborigin Australia adalah kelompok etnis yang kaya akan budaya dan tradisi, serta berjuang untuk mengatasi sejarah yang tragis dan berkepanjangan dari diskriminasi dan penindasan.
“Meskipun Aborigin telah menempati benua Australia sejak ratusan bahkan ribuan tahun silam, dalam kenyataannya kemajuan yang didapat sangatlah lambat” (Dadan: 56). Walaupun tantangan masih ada, mereka terus berjuang untuk mempertahankan identitas dan kebudayaan mereka, dan memainkan peran yang semakin penting dalam kehidupan Australia modern. (*)