Setelah minggu lalu memutar film The Coffee Man di Rimbun Espresso & Brew Bar Bukittinggi, Rabu (24/8/2016) esok giliran Rimbun Espresso & Brew Bar Padang mendapat giliran. Kedaikopi yang juga dikenal dengan nama Rimbun Coffee ini beralamat di Komplek Pertokoan Mangunsarkoro, Jati Baru,
Padang.
Film “The Coffee Man” adalah sebuah film dokumenter tentang proses pencarian kopi yang sempurna seorang barista asal Australia, Sasa Sestic. Film ini berfokus pada persiapan dan aksi Sasa pada kejuaraan World Barista Championship 2015 di Seattle, Amerika Serikat.
Kegiatan pemutaran film ini merupakan bagian dari program #LAYARimbun. Sebuah program pemutaran film-film alternatif yang berfungsi membuka ruang akses publik untuk menonton film-film pada jalur distribusi mandiri. Program ini akan dilakukan secara rutin tiap bulan secara bergantian di Padang dan Bukittinggi.
Allan Arthur, pemilik Rimbun Coffee, menyebutkan “Sebelumnya kami memang telah beberapa kali melakukan pemutaran film di Rimbun Coffee, meski memang masih terkesan spontan. Karna itu mulai bulan ini kami meluncurkan #LAYARimbun yang akan menjadi agenda rutin Rimbun Coffee tiap bulan.”
Beberapa film yang pernah diputar di Rimbun Coffee; Film dokumenter “Biji Kopi Indonesia” (Aroma of Heaven) (Goodnews Film, Budi Kurniawan, 2014), film dokumenter musik “Mocca: Life Keeps On Turning” (Goodnews Film, Ari Rusyadi & Nicholas Yudifar, 2011), “Tabula Rasa” (Lifelike Pictures, Adriyanto Dewo, 2014) serta film fiksi karya alumnus ISI Padang Panjang “Bujang Parantauan” (Pixel Union, Edison Anggi).
Diagendakan setelah pemutaran film akan disusul dengan sebuah diskusi yang mengangkat tema “Apa Kabar Kopi Solok?”. Sebuah tema yang mencoba menggali potensi kopi maupun barista yang kita miliki di Sumatera Barat guna menembus kancah internasional. Diskusi ini menghadirkan Alfadriansyah (Ketua Koperasi Solok Radjo), Gustav Wirmon (Roaster Pandeka Coffee), dan Arthur Ary (Owner Lalito Coffee & Bar / Semifinalis Aeropress Indonesia Championship 2016), serta akan dipandu langsung oleh Allan Arthur, pemilik Rimbun Coffee.
Kegiatan pertama #LAYARimbun ini adalah hasil kerjasama Rimbun Coffee dengan KOLEKTIF, kelompok kerja kreatif yang mendedikasikan misinya untuk mendistribusikan film-film alternatif ke penjuru Indonesia. Sebagai bentuk apresiasi dan edukasi setiap pemutaran film pada program #LAYARimbun akan dikenakan biaya tiket yang bertujuan non-profit.
Selain harga yang dipatok termasuk segelas kopi, angka yang dipasang juga telah termasuk donasi untuk pembuat film hingga distributornya. Pemutaran film The Coffee Man, Rabu depan ini juga didukung oleh beberapa rekanan media seperti minumkopi.com, infosumbar.net dan infoscreening.co. Selain itu acara ini juga mendapat sokongan dari Lalito Coffee & Bar, Koperasi Solok Radjo dan Pandeka Coffee.
