Hingga malam ini, Gunung Marapi yang terdapat di Sumatera Barat, sudah 6 kali erupsi. Keterangan dari ketua Pengamatan Gunung Api Merapi Kantor Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologis (PVMBG) Kota Bukittinggi HARTANTO.P A.Md, Pd di Kantir PVMBG Bukittinggi, adalah sebagai berikut :
1. Letusan Pertama pada pukul 10.01 WIB di ketinggian 300 M dari Puncak ke arah timur, Kec. Pariangan, Kab. Tanah Datar.
2. Letusan kedua pada pukul 10.22 WIB di ketinggian 700 M dari Puncak ke arah timur, Kec. Pariangan, Kab. Tanah Datar.
3. Adanya abu vulkanik yang jatuh di Kec. Pariangan, Kab. Tanah Datar.
4. Pada pukul 11.56 WIB, hembusan terakhir Gunung Merapi, cuaca di sekitar Gunung Merapi cerah dan tidak ada tanda-tanda letusan vulkanik.
“Status Gunung Marapi sampai saat ini (siang tadi) dalam Tingkat Status Waspada dan dilarang beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari Puncak”, ungkap beliau.
Untuk perkembangan situasi para pendaki gunung Merapi, sampai saat ini dari 16 org Pendaki Gunung Merapi dr Pekan Baru, baru 3 org yg tlh turun di Posko Merapi dan sementara 13 org lagi belum kembali.
Menurut keterangan salah satu rombongan pendaki dari Pekan Baru yang telah turun, inisial DWI, menyampaikan bahwa telah menghubungi 13 rekannya tersebut via handphone bahwa rekannya tersebut, 5 org masih di cadas Gunung Merapi dan 8 orang tersesat di dalam hutan.
Data Pendaki yg masih tersesat di dalam hutan:
1). Agus, 24th
2). Sarul, 17th (cidera)
3). Yusuf, 22th
4). Nanda, 23th
5).Rahmat, 23th
6). Rolen, 17th
7). Herman, 40th (cidera)
8). Abdul, 24th ( 081372941104/nomor hp yang masih bisa dihubungi hingga malam tadi)
Para pendaki tersebut dikabarkan berada dalam keadaan lemas karena tidak adanya stok air.
Untuk data pendaki yang dikabarkan masih di cadas Gunung Marapi:
1). Robi, 23th
2). Tander, 24th
3). Irwandi, 24th
4). Agus, 24th
5). Jondri, 24th
Informasi terbaru, pada malam ini, tim PP PMI kota Bukittinggi dan Kab Tanah Datar bergabung dengan Team SAR melakukan pencarian pendaki yang masih hilang akibat letusan di Gunung Marapi, Sumatera Barat.
Sumber foto: wilma_prima via Instagram