Infosumbar.net – Penampilan yang rapi selalu menjadi dambaan setiap orang, apalagi bagi para pekerja kantoran yang suka tampil rapi setiap saat. Salah satu cara untuk menjaga penampilan adalah dengan mencukur bulu wajah seperti kumis dan jenggot.
Bagi sebagian orang, kumis adalah primadona atau keistimewaan, namun sebagian lainnya percaya bahwa kumis dapat mengurangi penampilan dan membuat mereka terlihat berantakan.
Nyatanya, mencukur tidak membuat rambut lebih tebal atau tumbuh lebih cepat, meski mitos bahwa mencukur membuat rambut pendek itu tumbuh lebih cepat dan cepat masih dipercaya. Bisa jadi hal ini disebabkan oleh tumbuhnya rambut baru.
Rambut baru juga tampak lebih gelap karena belum terpapar bahan-bahan luar seperti sinar matahari, sabun atau bahan kimia lain yang bisa membuat rambut lebih terang. Karena warnanya lebih gelap, rambut yang tumbuh terlihat lebih tebal.
Pada orang dengan kulit putih, pertumbuhan rambut lebih terlihat, sehingga rambut terlihat lebih tebal dan panjang. Padahal, penyebabnya bukan pada proses pencukuran, melainkan pada perbedaan kontras antara warna bulu dan kulit.
Pertumbuhan rambut sendiri dimulai dari folikel rambut (tempat tumbuhnya rambut) yang berada di bawah kulit. Rambut membentuk akar yang melewati folikel dan kelenjar sebaceous.
Ketika rambut muncul dari permukaan kulit, sel-sel rambut tidak lagi hidup. Saat bercukur, rambut “mati” di permukaan kulit terpotong.
Pencukuran bulu tidak menghilangkan rambut dari bawah kulit seperti metode penghilangan rambut lainnya. Jadi tidak mungkin mencukur mempengaruhi warna, ketebalan dan kecepatan pertumbuhan rambut.