infoSumbar
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • EKONOMI & BISNIS
    • TEKNO & SAINS
    • PENDIDIKAN
    • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • PADANG
    • SOLOK RAYA
    • AGAM – BUKITTINGGI
    • PARIAMAN LAWEH
  • GAYA HIDUP
    • OTOMOTIF
    • MUSIK
    • HIBURAN
    • KOMUNITAS
    • KULINER
    • WISATA
    • KESEHATAN
  • SERBA SERBI
    • BUDAYA & SENI
    • FOTO
    • PROFIL
    • EVENTS
      • SEMINAR
      • SENI & BUDAYA
      • LOMBA
      • MUSIK
    • VIDEO
    • DIREKTORI
  • ARTIKEL
  • INFOSUMBARPEDIA
  • LOWONGAN KERJA
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • EKONOMI & BISNIS
    • TEKNO & SAINS
    • PENDIDIKAN
    • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • PADANG
    • SOLOK RAYA
    • AGAM – BUKITTINGGI
    • PARIAMAN LAWEH
  • GAYA HIDUP
    • OTOMOTIF
    • MUSIK
    • HIBURAN
    • KOMUNITAS
    • KULINER
    • WISATA
    • KESEHATAN
  • SERBA SERBI
    • BUDAYA & SENI
    • FOTO
    • PROFIL
    • EVENTS
      • SEMINAR
      • SENI & BUDAYA
      • LOMBA
      • MUSIK
    • VIDEO
    • DIREKTORI
  • ARTIKEL
  • INFOSUMBARPEDIA
  • LOWONGAN KERJA
No Result
View All Result
infoSumbar
No Result
View All Result

Masihkah Ada Waktu Makan Bersama Keluarga?

30 Juli 2024 - 13:15 WIB
in Artikel
Pebri Anita Sariby Pebri Anita Sari
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Twitter
Masihkah Ada Waktu Makan Bersama Keluarga?

Oleh: Lismomon Nata
(Candidat Doktor Ilmu Lingkungan Sekolah Pasca Sarjana Universitas Negeri Padang)




infosumbar.net – Judul di atas mungkin bagi sebagian orang menganggap adalah pertanyaan retoris. Namun, bagi saya itu adalah pertanyaan esensial bagi masyarakat modern hari ini. Mengapa tidak, sepengamatan saya hampir sebagian masyarakat yang tidak lagi memiliki waktu yang rutin untuk dapat makan secara bersama-sama dengan seluruh angoota keluarganya.

Pada sisi lain, saya berpijak dalam perspektif ilmu sosial kontemporer dan lingkungan sosial yang mengungkapkan bahwa saat sekarang telah terjadi perubahan pola perilaku manusia secara signifikan, yaitu setelah revolusi industri 4.0.

Hal tersebut ditandai dengan ditemukannya komputer dan internet. Pola kehidupan yang awalnya lebih banyak dihabiskan secara bersama-sama melalui interaksi sosial dengan nilai dan norma yang melekat dalam masyarakat tersebut. Namun, sekarang justru dihabiskan dengan benda elektronik yang ada di tangannya, yaitu gawai.

Gawai atau telepon pintar merupakan suatu benda yang sangat dekat dan memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia konteks hari ini. Akan tetapi pada sisi lain, berisiko dampak negatif terhadap pola kehidupan manusia itu sendiri, yaitu bagi siapa saja yang tidak dapat mengontrol dan terkontrol dari gawai secara cerdas dan proporsional, terkhusus dikhawatirkan terjadi pada anak.

IKLAN

Kondisi demikian tidaklah serta merta terjadi begitu saja, kecenderungan orang-orang terdekat dengan anak pun seringkali pula terjebak pada perilaku yang sama, yaitu tidak terlepas dari gawai, sehingga masalah ini menjadi ironi dan problematik.

Gawai pada satu sisi bermanfaat dalam hampir sebagian besar kehidupan manusia, mulai dari keperluan pekerjaan, informasi, komunikasi hingga kebutuhan rumah tangga, sehingga seperti halnya pedang bermata dua, ada memberikan manfaat dan juga berisiko negatif. Contohnya dapat kita saksikan, seperti banyak anak yang menghabiskan hari-harinya hanya berselancar di dunia maya, sehingga malas belajar, bermain game tanpa batas waktu, bahkan ada yang terjebak judi online. Belum lagi penggunaan gawai yang tidak “cerdas”, seringkali pula membawa seseorang terjerumus pola kehidupan malam via dunia maya, pornografi, berkendaraan sambil bermain gawai yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas hingga tindakan kekerasan.

BACA JUGA :   UNP Terima Audiensi DPW MOI Sumbar, Sekretaris Universitas: Sinergi Penguatan Informasi Pendidikan

Hal tersebut tentu juga akan memberikan risiko dampak buruk pada anak atau remaja untuk masa depannya. Dimana pada fase tersebut semestinya waktu untuk belajar dan mempersiapkan diri, baik berupa ilmu pengetahuan, mental dan sosial yang berkualitas karena akan menjadi penerus bangsa dan negara yang dicintai ini ke depannya.

Penggunaan gawai dapat merenggangkan interaksi sosial antar individu. Saat seseorang menggunakan gawai, seringkali ia akan hanyut dalam derasnya gelombang dunia maya bahkan bisa saja kecanduan, sehingga memberikan kesan tidak peduli dengan lingkungan di sekitar. Hal tersebut menyebabkan interaksi sosial menjadi lemah, demikian juga dapat terjadi dalam keluarga.

Apabila ayah, ibu dan masing-masing anggota keluarga hanya asyik dan menghabiskan waktu dengan gawai, maka rumah dan keluarga menjadi seperti ruang hampa. Ia seringkali hanya untuk sekedar sebagai tempat menghindari dari panas terik matahari atau tempat istirahat saat malam tiba. Padahal disadari bahwa keluarga dan rumah merupakan tempat kembali yang terbaik dan terindah dimiliki oleh setiap orang, karena di sana cinta lahir dan bertumbuh. Artinya, tidak sama sekali untuk meninggalkan gawai, akan tetapi bagaimana dapat mengatur atau mengontrol penggunaan dari gawai itu sendiri secara cerdas.

Apabila setelah bekerja dan kembali ke rumah, semestinya setiap anggota keluarga termasuk ayah dan ibu dapat meminimalisir penggunanaannya. Adapun yang dilakukan adalah dengan cara sengaja menyediakan waktu untuk berkumpul dengan seluruh anggota keluarga, seperti halnya prinsip “kembali ke meja makan”. Masyarakat Minangkabaupun dalam petatahnya mengungkapkan, “batanyo salapeh arak, barundiang sasudah makan”. Artinya, momentum makan tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan biologis karena lapar saja, melainkan juga memiliki makna yang luas terhadap budaya dan psikologis.

BACA JUGA :   Perkuat Kolaborasi Internasional, UNP Jalin Kerjasama dengan Noble Solution Irlandia

Kembali ke meja makan dapat dipahami dengan dua pemaknaan. Pertama adalah setiap anggota keluarga untuk dapat mengatur dan menentukan waktu secara bersama hadir secara fisik berkumpul di meja makan untuk makan bersama, kemudian setelahnya dapat saling bercerita dan memberikan informasi satu sama lain, sehingga keterlekatan anggota keluarga dan kehangatannya dapat terjaga. Makna kedua adalah, kembali ke meja makan adalah kalimat filosofis dimana setiap anggota keluarga mesti menyediakan waktu untuk secara bersama-sama dalam keluarga, tidak hanya sibuk dengan urusan mereka masing-masing.

Hal ini dipahami karena perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat Indonesia sekarang yang cenderung gaya asitektur rumah yang minimalis atau tuntutan kepemilikan ruang yang tidak mencukupi, sehingga tidak lagi memiliki ruang atau tempat untuk meletakan meja makan di rumah.

Kondisi tersebut bila kita amati berbeda dengan pola kehidupan masyakarat Indonesia masa lalu yang mengganggap keberadaan sebuah ruangan dan meja makan adalah suatu hal yang penting serta sekaligus menunjukkan prestise atau status sosial sebuah keluarga. Artinya, apabila sebuah keluarga saat itu di rumahnya ada ruangan dan meja makan, maka keluarga tersebut diyakini merupakan keluarga berstatus sosial tinggi dan terdidik. Meja makan sejak zaman dahulu telah dijadikan sebagai tempat anggota keluarga dapat berbagi cerita, informasi, menyampaikan hal-hal yang perlu untuk disampaikan dalam keluarga, selain mengaja hubungan tali batin, momentum tersebut tidak jarang menjadi memori yang selalu dinantikan setiap anggota keluarga karena setelah hampir seharian beraktivitas atau bekerja di ranah publik.

Bagi anak dapat menjadikan waktu tersebut untuk menceritakan apa yang berkesan dialaminya atau menyampaikan apa yang menjadi keinginan atau kebutuhan mereka kepada kedua orang tua dan sebaliknya, kedua orang tua menjadikan kesempatan bersama untuk mencari tahu, bertanya secara intens tentang anak mereka, sehingga komunikasi terus berjalan, terhindarnya sekat-sekat antar anggota keluarga, apabila ada masalah yang dihadapi dapat diselesaikan dalam waktu yang cepat dengan solusi terbaik.

BACA JUGA :   Sekolah Vokasi UNP Terima Kunjungan Palito 88 Untuk Memperkuat Ekosistem Pendidikan Vokasi

Pemaknaan kembali ke meja makan dalam dua pemaknaan yang telah dijelaskan di atas memiliki banyak manfaat. Meja makan dapat dijadikan sebagai momentum dalam menanamkan nilai-nilai dan norma dalam anggota keluarga kepada anak, termasuk nilai saling menghormati, gotong-royong atau toleransi, apalagi masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk, sehingga meja makan dapat dijadikan sebagai salah satu strategi yang efektif dalam menginternalisasi nilai-nilai (Harmadi, 2019).

Demikian juga harapan “meja makan” dapat dijadikan sebagai cara dalam membantu perkembangan anak dengan adanya komunikasi yang terbuka antar anggota keluarga. Di tengah-tengah kesibukan orang tua bekerja yang membutuhkan banyak waktu, maka dengan adanya mengatur dan menyediakan waktu pada saat makan bersama ataupun waktu tertentu yang disepakati merupakan sebuah upaya dalam membantu tumbuh kembang anak untuk sempurna, seperti memberikan kesempatan untuk saling bercerita, meberikan apresiasi, berupa hadiah sehingga memberikan motivasi untuk anak lebih baik (Sukarno, 2021).

Satu jam bukanlah waktu yang terlalu lama dari dua puluh empat jam yang dimiliki setiap hari. Oleh karena itu, satu jam tersebut dapat dimanfaatkan secara bersama-sama dengan seluruh anggota keluarga di “meja makan” dan tentu tanpa gawai. Bila gawai butuh charger untuk mengisikan dayanya, maka manusia butuh kebersamaan untuk merasakan dan mencicipi cinta kasih dengan orang-orang yang ia cintai pula hingga ke saripatinya, yaitu kebersamaan dalam keluarga. Dengan adanya kehangatan, kebersamaan, cinta kasih dari setiap keluarga Indonesia, lahir harapan terwujudnya keluarga berkualitas untuk Indonesia emas 2045, bila tidak bisa saja menjadi Indonesia “cemas”.

 

 

Tags: unp

Related Posts

Wamen UMKM Buka Festival Juadah di Padang Pariaman

12 Mei 2025
Hari ini Diperingati sebagai Hari Raya Waisak, dan dua Peringatan Internasional Lainnya

Hari ini Diperingati sebagai Hari Raya Waisak, dan dua Peringatan Internasional Lainnya

12 Mei 2025
Sejumlah Peringatan di 7 Mei. Ada Hari Perjanjian Roem-Royen, Hingga Hari Tanaman Karnivora Sedunia!

Daftar Peringatan di Tanggal 11 Mei. Ada Hari Kesadaran Ego Sedunia!

11 Mei 2025
Viral Bupati Mentawai Marah-Marah ke Awak Kapal dan Turis. Begini Penjelasan Jubirnya!

Viral Bupati Mentawai Marah-Marah ke Awak Kapal dan Turis. Begini Penjelasan Jubirnya!

10 Mei 2025
Sederet Peringatan di 5 Mei. Ada Hari Bidan Sedunia!

Selamat Hari Lupus Sedunia, dan 2 Peringatan Lainnya!

10 Mei 2025
Hari Palang Merah Bertepatan Tanggal 8 Mei,  Mengapa Hari Ini Penting Untuk Diperingati?

Hari Palang Merah Bertepatan Tanggal 8 Mei,  Mengapa Hari Ini Penting Untuk Diperingati?

08 Mei 2025

Berita Terkini

  • All
  • Berita Pilihan
  • Nasional
  • Sumbar

Wamen UMKM Buka Festival Juadah di Padang Pariaman

Kolonel Yudha Pamit dari Kodim 0312, Letkol Ferry Siap Lanjutkan Program Sinergi di Kota Padang

Hari ini Diperingati sebagai Hari Raya Waisak, dan dua Peringatan Internasional Lainnya

Cuaca Berawan Diprediksi Menyelimuti Sejumlah Besar Wilayah Sumbar

Sapu Bersih Tiga Angka Terputus, Luis Braganca Puji Kerja Keras Rosad Cs Raup Poin Penting di Surabaya

Tensi Tinggi Banjir Kartu Kuning Hentikan Ambisi Persebaya, Antarkan Semen Padang FC Keluar Zona Merah

Berita Populer

  • Hindari Degradasi, Semen Padang FC Lolos Lisensi “Granted with Sanction” Liga 1 dan AFC Challenge League 2024/25

    Hindari Degradasi, Semen Padang FC Lolos Lisensi “Granted with Sanction” Liga 1 dan AFC Challenge League 2024/25

    1237 shares
    Share 495 Tweet 309
  • Almeida Digantikan Luis Braganca, Semen Padang FC Tertantang Rebut Poin Di Hadapan Publik Persebaya

    821 shares
    Share 328 Tweet 205
  • Kartu Kuning di Laga Kontra MU, Eduardo Almeida Dampingi 20 Pemain Semen Padang FC Hadapi Persebaya

    409 shares
    Share 164 Tweet 102
  • Usai Sanksi 5 Laga jadi Motor Transisi Permainan Semen Padang FC, Wakaso: Keluar Zona Merah, Ini Belum Selesai

    403 shares
    Share 161 Tweet 101
  • Kronologi Bus ALS Terguling di Padang Panjang, Rem Blong Sejak Simpang MTsN

    390 shares
    Share 156 Tweet 98
  • Contact
  • Redaksi
  • Visi dan Misi
  • Contact Us
  • About Us
  • Pedoman Media Siber

Website ini diterbitkan oleh PT Infosumbar Media Kreasi | © 2010 - 2022

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • EKONOMI & BISNIS
    • TEKNO & SAINS
    • PENDIDIKAN
    • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • PADANG
    • SOLOK RAYA
    • AGAM – BUKITTINGGI
    • PARIAMAN LAWEH
  • GAYA HIDUP
    • OTOMOTIF
    • MUSIK
    • HIBURAN
    • KOMUNITAS
    • KULINER
    • WISATA
    • KESEHATAN
  • SERBA SERBI
    • BUDAYA & SENI
    • FOTO
    • PROFIL
    • EVENTS
      • SEMINAR
      • SENI & BUDAYA
      • LOMBA
      • MUSIK
    • VIDEO
    • DIREKTORI
  • ARTIKEL
  • INFOSUMBARPEDIA
  • LOWONGAN KERJA

Website ini diterbitkan oleh PT Infosumbar Media Kreasi | © 2010 - 2022