“Musik minang merupakan salah satu aliran musik nusantara daerah, baik tradisional maupun modern yang tumbuh dan berkembang di wilayah kebudayaan Minangkabau” Ungkap pak Aprilian selaku seorang penyanyi dan seniman di Sumatra barat Asal-usul musik minang terkait dengan musik melayu yang dimainkan dengan alat-alat music seperti talempong, saluang, rabab, serunai, rebana, dan dendang biola.
Ketika saya bertanya tetang metamorphosis seni musik di Sumatra barat saat ini produksi musik di Sumatra barat sudah sangat jauh berkembang karena pengaruh perkembangan zaman melalui social media di era sekarang menajadi wadah bagi anak muda yang memiliki bakat.
Dengan cara mengupload video saat bernyanyi, atau saat bermain alat musik, sehingga bakat dan keahlian tersebut bisa terkembangkan dan dapat ditonton banyak orang dan viral bukan hanya ditonton oleh orang -orang di daerah atau negara kita tapi juga bisa di tomton sampai ke negara lain, begitu cepat pengaruh internet saat ini.penjelasan pak Aprilian
Menurut yang saya amati sebagai generasi milenial hendaknya kita dapat memanfaatkan penggunaan internet dan media social ini untuk hal yang positif. Karena dapat menjadi ladang penghasilan, contohnya Lagu berbahasa minang “Panek di awak kayo di urang” di youtube mencapai 100jt viwers, dan sudah berpenghasilan 50jt perbulan atau 3289 US Dolar.
Produksi di Sumatra barat ini 100% hasil karya anak daerahnya mulai dari arransemen lagu, penulis lagu, bahkan penanyi merupakan para seniman di Sumatra barat Sebagian dari mereka sudah meneruskan karir di ibu kota seperti senior Elly kasim, hetty koes hendang, zalmon. Generasi penerusnya pun sudah banyak yang meneruskan karir ke ibukota seperti Ipank, Ratu sikumbang, Thomas arya dan masih banyak lagi.
para musisi di Sumatra barat juga memanfaatkan perkembangan internet dengan bergabung dan berkerjasama dengan label Distribution digital luar negeri seperti believe music, untuk memperkenalkan hasil karya mereka ke kancah Internasioanl, juga membuat keamanan konten dan karyanya lebih terjamin.
Believe menggelar acara Believe Day Padang pada Rabu, 7 Juli 2021 di Meeting Room Hotel The ZHM Premiere, Jalan Thamrin No. 27, Padang, Sumatera Barat. Acara Believe Day Padang tersebut diikuti oleh 25 peserta, yang terdiri dari penyanyi, penulis lagu, arranger, produser, label musik, manajemen artis di Sumatera Barat.
Dahlia Wijaya, Country Director Believe di Indonesia saat kami wawancarai seusai acara menjelaskan, kantor pusat Believe berada di Perancis, dan saat ini telah membuka representative office di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Dahlia Wijaya mengakui, pada awalnya Believe agak kesusahan untuk mengajak label musik dan musisi di Padang untuk bergabung, karena tidak ada rasa percaya. Apalagi mereka belum pernah bertemu dengan Tim Believe. Saat itu mereka berkomunikasi hanya via telepon dan chatting.
Dahlia Wijaya juga mengungkapkan alasan Believe menggelar acara Believe Day Padang, mereka ingin lebih meyakinkan para musisi di Padang pada Believe, sekaligus untuk memberi edukasi tentang industri musik digital, karena masih banyak yang awam tentang produk digital, seperti YouTube, Spotify, TikTok, Facebook, dan lain-lainnya. Believe telah bekerjasama dengan produk-produk digital tersebut untuk pemasaran musik para musisi yang telah bergabung
Dahlia Wijaya menyayangkan, jika para musisi di Padang hanya mengunggah karya lagu mereka di YouTube saja, karena copyright lagu mereka tidak akan terlindungi secara digital. Selain itu, juga akan membuka peluang bagi cyber crime untuk mengambil alih hak cipta lagu mereka. Pahitnya, bisa saja nanti karya lagu mereka sendiri kena claim copyright oleh oknum tertentu.
Fani zelvita
(Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas)