Gudang Ransoem
Gedung Museum Goedang Ransum sendiri dibangun pada 1918 sewaktu penjajahan Belanda. Dapur umum ini dilengkapi dua buah gudang besar dan steam generator (tungku pembakaran) untuk memasak 3.900 kg beras setiap hari bagi para pekerja tambang batu bara.
Stasiun Kereta Sawahlunto
Keputusan membuat sebuah stasiun besar muncul dengan laporan dari W.H. van Greve kepada Hindia Belanda pada tahun 1868 tentang temuan batu bara Ombilin. Lokasi stasiun pada foto saat ini menjadi Museum Kereta Api Sawahlunto.
Hoofdkantoor Ombilinmijnen atau P.T. Bukit Asam
Tampilan Gedung PT. Bukit Asam pada zaman Belanda menguasai pertambangan batubara. Gedung ini dulunya bernama Hoofdkantoor Ombilinmijnen dan dibangun pada 1916.
Perayaan Ulang Tahun Ratu Belanda
Kumpulan orang-orang Belanda di Sawahlunto merayakan Ulang Tahun Ratu Wilhelmina (ratu belanda pada saat itu) yang ke-50 tahun pada tahun 1930.
Dr. J.W. Ijzerman
Foto dari patung yang menyerupai Dr. J.W Ijzerman (insinyur pertama Jawatan Kereta Api Belanda) yang berada di jalur 4 Museum Kereta Api Sawahlunto. Dr. J.W Ijzerman juga berperan besar dalam pembangunan jalur rel kereta api di Sumatera Barat yang dimulai sejak tahun 1887.
Masjid Nurul Islam Sawahlunto
Masjid yang dibangun pada masa penjajahan Belanda ini pada awalnya merupakan bangunan pusat pembangkit listrik bertenaga uap. Bangunan itu dibangun pada tahun 1894 dan berubah fungsi menjadi masjid sejak tahun 1952, sementara cerobong asapnya kemudian dijadikan sebagai menara dengan tambahan kubah setinggi 10 meter.