Infosumbar.net- Hari Sabtu, 26 April 2025 menjadi momen bagi sejumlah peringatan yang terjadi di dunia. Peringatan tersebut bisa berupa upaya, apresiasi, hingga kenangan mendalam bagi banyak orang.
Di Indonesia, tanggal 26 April dirayakan sebagai Hari Kesiapsiagaan Bencana. Sementara itu, di tingkat dunia ada peringatan tentang, Hari Peringatan Bencana Chernobyl Internasional, Hari Burlesque Sedunia, dan Hari Berdirinya Negara Tanzania.
Lantas, bagaimana cara merayakan hari tersebut? Apa sejarah dan tujuan dari peringatan tersebut? Simak ulasan berikut ini!
1.Hari Kesiapsiagaan Bencana
Di Indonesia, secara nasional tanggal 26 April diperingati sebagai Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB). Peringatan ini diinisiasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Tahun ini, tema utama dari HKB adalah “Siap untuk Selamat”.
Hari Kesiapsiagaan Bencana bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan seluruh masyarakat menuju Indonesia Tangguh Bencana. Pemilihan tanggal 26 April dilatarbelakangi 10 tahun ditetapkannya Undang-Undang No.24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
Maka pada 26 April 2017, peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana di Indonesia untuk pertama kalinya dilakukan. Hingga saat ini, peringatan tersebut masih terus diperingati setiap tahunnya. Biasanya peringatan ini diisi dengan kegiatan latihan atau simulasi serentak di seluruh wilayah Indonesia, seperti latihan evakuasi mandiri, simulasi kebencanaan, uji sirine peringatan dini, uji shelter, dan berbagai kegiatan sejenis lainnya.
Peringatan HKB diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk selalu siap siaga saat terjadi bencana. Masyarakat juga diharapkan memahami mengenai di mana posisi yang tepat saat terjadi bencana, risiko apa saja yang akan terjadi, dan solusi dalam merespon risiko bencana tersebut.
2. Hari Peringatan Bencana Chernobyl Internasional
Peringatan pertama di tingkat dunia yang jatuh pada tanggal 26 April adalah Hari Peringatan Bencana Chernobyl Internasional. Pada saat itu, dunia dikejutkan dengan ledakan hebat di Reaktor 4 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl, di Ukraina, yang saat itu merupakan bagian dari Uni Soviet.
Ledakan ini melepaskan radiasi dalam jumlah besar ke atmosfer, mempengaruhi wilayah yang luas, bahkan sampai ke negara-negara Eropa. Hari ini menjadi momen untuk mengenang bencana yang terjadi akibat kegagalan operasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir tersebut.
Bencana ini dianggap sebagai kecelakaan nuklir terbesar dalam sejarah dan menimbulkan dampak kesehatan jangka panjang, serta mengubah pandangan dunia terhadap penggunaan energi nuklir. Akibatnya, sebagian wilayah Rusia, Ukraina, dan Belarusia menjadi tidak aman, dan radius 30 kilometer di sekitar PLTN berubah menjadi zona eksklusi.
Energi nuklir memiliki beragam manfaat, namun dengan resiko yang juga cukup besar. Peringatan ini menjadi momentum untuk mengingat bencana tersebut agar kedepannya manusia lebih berhati-hati lagi dalam menggunakan tenaga nuklir serta memperhitungkan semua potensi dan manfaat, serta resiko dari penggunaan nuklir.
3. Hari Burlesque Sedunia
Peringatan kedua yang juga dirayakan pada tanggal 26 April di tingkat dunia adalah Hari Burlesque Sedunia. Burlesque merupakan pertunjukan dramatis dan musikal oleh para wanita yang bersifat komedi dan provokatif.
Peringatan ini diciptakan pada tahun 2022 oleh seorang pemain sandiwara, penulis, dan duta kesehatan mental bernama Sapphira. Dia menciptakan peringatan tersebut untuk menyatukan orang-orang yang menyukai segala sesuatu yang berkaitan dengan tari burlesque.
Tanggal 26 April dipilih untuk memperingati 50 tahun meninggalnya Gypsy Rose Lee yang merupakan salah satu penampil burlesque terbesar di tahun 1930-an. Saat ini, burlesque telah berevolusi menjadi neo-burlesque yang didasarkan pada burlesque tradisional.
Pada Hari Burlesque Sedunia, para pecinta burlesque dari seluruh dunia berkumpul untuk merayakan berbagai kegiatan yang dirancang oleh pendirinya untuk memamerkan bentuk seni ini dan membawa para penampil baru ke dalamnya.
Di Indonesia Burlesque tidak begitu familiar. Hal ini mungkin dikarenakan bentuk pertunjukan panggung Burlesque bersifat komedi dan berlebihan, sering kali dengan unsur-unsur eksotis dan kadang-kadang mengandung unsur yang bersifat seksual.
Burlesque berasal dari kata Italia “burlesco” yang berarti “lawakan” atau “ejekan”. Meski tidak begitu dirayakan di Indonesia, hari ini menjadi momen untuk menghormati berbagai kekayaan budaya di dunia.
4. Hari Kemerdekaan Negara Tanzania
Peringatan terakhir di tingkat dunia yang juga dirayakan pada hari ini adalah Hari kemerdekaan Negara Tanzania. Negara dua wilayah yang sebelumnya terpisah, yaitu Tanganyika dan Zanzibar, resmi bergabung menjadi negara Tanzania pada 26 April 1964.
Peristiwa ini terjadi setelah perundingan yang dipimpin oleh Presiden Julius Nyerere dari Tanganyika dan Sultan Zanzibar bergabung dan membentuk Tanzania yang menandai sebuah langkah penting dalam sejarah negara-negara pasca kolonial di Afrika.
Negara Tanzania dikenal sebagai salah negara yang populer karena keindahan alamnya. Destinasi wisata yang banyak dikunjungi dan terkenal karena keindahan alamnya, adalah Taman Nasional Serengeti dan Pulau Zanzibar. (*)