Gunakan Tanggal Cantik untuk BInfosumbar.net- Ada yang suka membuat acara sakral di tanggal cantik?
Tanggal cantik merupakan tanggal dengan angka kombinasi unik yang mudah diingat karena memiliki pola berulang. Seperti tanggal 12/12/2012, 03/03/2003, atau seperti tanggal kemarin 12/12/2024. Tak sedikit orang memilih tanggal cantik untuk berbagai momen sakral di hidup mereka, seperti lamaran, pertunangan, pernikahan, hingga lahiran.
Menurut seorang Budayawan, Hasanuddin, Fenomena pemilihan tanggal cantik bisa jadi bagian kecil dari konsep mancari hari nan baiak kutiko nan elok (Mencari hari yang baik disaat yang tepat). Akan tetapi, karena hanya bagian kecil, ia hanya implementasi dangkal yang minim nilai, filosofi, substansi, dan esensi tentang “apa yang baik dan elok” secara personal, emosional, sosial, dan spiritual, katanya via WhatsApp, pada Jumat, (13/12/2024).
Hasanuddin mengatakan, pemilihan tanggal cantik cenderung terbatas pada angka yang mudah diingat secara general, tetapi mengabaikan kekuatan memori personal yang khas/unik. Cara ini dinilai cenderung hanyalah kreatifitas terbatas pada rencana yang tidak bisa menyentuh/mengubah takdir kelahiran dan kematian.
“Tanggal cantik memang mudah diingat. Akan tetapi bisa berdampak negatif, diantaranya, melemahkan kemampuan memori dan daya kreatif personal, serta mendangkalkan penghayatan terhadap makna dan esensi baik, elok, cantik, indah, dan lainnya,” kata Hasanuddin.
Di samping itu, Hasanuddin menuturkan, orang Minangkabau sampai sekarang memiliki cara untuk menentukan hari nan baiak kutiko nan elok yaitu dengan metode pelangkahan (yang agak mistis) atau dengan mengaitkan dengan peristiwa historis yang luar biasa atau unik.
Tentu saja penting untuk mencari hari (bukan tanggal) nan baik kutiko nan elok untuk melangsungkan kegiatan yang penting. Namun, Hasanuddin menjelaskan hal yang perlu dipertimbangkan adalah tuntunan adat dan syarak, musyawarah dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kepentingan para pihak yang terlibat (karajo baiak elok disugirokan), mengambil momentum tertentu yang khas/unik/ khusus seperti musim panen, peristiwa religius atau historis yang relevan), dan nilai historis, filosofis, religius, atau praktis yang dikandungnya, serta memperkuat kecerdasan intelektual.
Pada hakikatnya, hari nan baiak adalah tuntunan adat dan kutiko nan elok adalah tuntunan syarak. Adat Minangkabau menuntun untuk berpikir rasional (pareso) dan mempertimbangkan perasaan (raso). Maka, hari nan baiak ditentukan berdasarkan raso dibao naik pareso dibao turun melalui proses musyawarah-mufakat.
“Syarak menuntun berpikir religius-humanis, misalnya kutiko nan elok untuk memulai perjalanan bukan di saat menjelang masuknya waktu sholat. Demikian pula, kutiko nan elok melangsungkan pernikahan bukan menjelang/di Bulan Ramadhan, atau di masa haid mempelai wanita.
Jadi, harapannya, sesuai angka, segala sesuatu dipertimbangkan berdasarkan kecerdasan IQ, EQ, dan SQ,” ujar Hasanuddin.