[highlight]Oleh: Martga Bella Rahimi, S. Ked[/highlight]
Kawan-kawan pernah ngalamin sindroma demam panggung? Sindroma demam panggung itu adalah kumpulan perubahan yang terjadi mendadak pas kita tau bahwa kita diminta maju ke depan banyak orang buat ngomong atau melakukan sesuatu.
Perubahan yang paling sering dialami adalah tangan jadi dingin disusul gemetaran, perut mules, tenggorokan kering, dan terasa tercekat.
Terus, jantung berdetak ga karuan seolah rongga dada tiba-tiba menyempit dan bikin kita lebih milih buat dilempar ke dunia antah berantah daripada harus maju.
Ga cuma di tangan, semua anggota gerak jadi gemetaran ketika waktu buat maju semakin dekat. Belum lagi tiba-tiba kita kebelet pengen ke toilet tapi pas udah nyampe toilet, ga terjadi apa-apa.
Perasaan cemas ga karuan ini sering banget bikin kita frustasi dan ga tau mau ngapain. Hahaha
Kesannya lebay ya? Tapi ini sering banget lho terjadi, apalagi di kalangan mahasiswa yang sering banget dimintai pendapat terhadap sesuatu.
Demam panggung ga cuma saat menjelang akan tampil. Pas tampil pun masih berlangsung dan kadang gejalanya lebih parah. (Asyik, pakai kata ‘gejala’ nih, berasa lagi konsul sama dokter aja.. hihi).
Buktinya, tangan jadi keringetan dan benar-benar gemetaran. Gemetarannya ga bisa lagi kita kontrol. Jadi pas megang mic, karena takut keliatan gemetarnya, kita muter-muter talinya sampai habis. Trus, bergerak kian kemari tanpa tujuan cuma buat nyembunyiin kaki yang gemetaran. Ga berani ngeliat penonton dan susaaaaah banget buat menyusun kata-kata.
Pernah ngalaminnya kan? Atau masih mengalaminya? Maju ke depan orang banyak buat ngomong ataupun melakukan sesuatu atau cuma sekedar berdiri aja emang jadi momok yang menakutkan bagi kebanyakan.
Saat berada di kursi sendiri, kita begitu lantang berbicara dan berkomentar tentang orang yang ada di hadapan kita.
Namun, pas giliran kita diminta maju, kita cuma bisa tersenyum simpul sambil geleng-geleng bilang bahwa kita ga bisa ke depan dengan berbagai alasan. Seolah kursi tempat kita duduk itu dilekatkan ke bokong kita dengan lem gajah kualitas super.
Saat kita ga jadi tampil, ada perasaan lega sekaligus nyesel. Nyesel karena ga tau kenapa tadi ga maju. Kenapa beraninya cuma di tempat duduk sendiri. Padahal, kita juga pengen maju ke depan dengan PD-nya seperti kawan-kawan yang lain.
Tapi kita ga tau caranya. Kita mungkin mikir bahwa mereka yang biasa maju ke depan itu udah kayak gitu sejak lahir. Jadi, pas baru lahir, si bayi langsung berani berdiri di hadapan banyak orang dan nyampaikan isi pikirannya dengan lancarnya. Apa iya benar kayak gitu? Ga kan?
Kita terima atau ga, segala sesuatu berasal dari ketiadaan dan ketidakpernahan. Dulu, 200 tahun yang lalu, kita ga ada, sekarang kita ada. Dulu pas bayi kita ga pernah bisa berlari, sekarang kita jago banget buat lari (dari masalah). hehehe.
Kenapa sekarang kita jago? Karena kita latihan. Atau mungkin kita ga latihan, tapi kita mengalihkannya ke hal lain. Nah, buat kita yang masih aja takut ngeliat panggung, ngalamin yang namanya sindroma demam panggung, ini ada terapi khusus yang bisa kita lakukan dan terbukti ampuh banget bikin sindroma itu ngilang.
Isi resepnya:
[highlight]1. Guncang Bumi[/highlight]
Guncang bumi adalah kaplet yang kita minum pas saat kita tau bahwa kita bakal maju ke depan, diminumnya sekaligus 3 kaplet. Gimana cara mendapatkannya?
Caranya mudah banget kok. Kamu cukup pergi sebentar ke tempat yang ga ada orang lain, seperti toilet misalnya. Nah, pas nyampe di tempat itu, kamu udah dapet dan minum kaplet pertamanya.
Buat dapetin kaplet kedua, berdiri tegak dengan pandangan rata-rata air. Lemaskan semua otot dengan cara menggeliat. Pastikan semua sendi kamu jadi lemas. Terutama leher, pinggang, siku, pergelangan tangan, lutut, dan pergelangan kaki. Setelah semua otot lemas, itu berarti kamu udah minu kaplet keduanya.
Terakhir, kaplet ketiga. Gini caranya: angkat kedua tangan ke atas, kepalkan. Kepala menengadah ke atas. Setelah itu, mulailah melompat di tempat. Awali dengan lompatan kecil kemudian semakin lama semakin tinggi. Lakukan sekitar satu menit sampai terasa tubuh mulai hangat.
[highlight]2. Keep smile[/highlight]
Saat tubuh mulai hangat dan kepala masih tertengadah, mata melihat ke atas, dan kedua tangan mengepal di atas, telanlah tablet keep smile. Tablet ini diminum setiap kali kita merasa membutuhkannya.
Cara minumnya, biarkan otot sudut bibir kita menarik bibir ke arah luar, upayakan sejauh mungkin sehingga hampir keseluruhan gigi terpapar udara. Pertahankan posisi ini sekitar 10 detik. Rasakan energi postif yang mengaliri seluruh tubuh kita dan bersiaplah untuk terapi terakhir.
[highlight]3. Self Proud[/highlight]
Terapi terakhir ditulis ‘applic loc dol’, ini berarti kita megoleskan krim ke bagian tubuh yang dirasa tidak sehat.
Ambil lah krim self proud-mu yang kini dapat kamu lihat secara nyata di atas kepalamu (ini adalah krim yang berisi kepercayaan diri dan penghargaan terhadap diri sendiri).
Buka kedua kepalan tanganmu, lalu lihatlah bahwa krim tadi telah berubah menjadi cahaya keemasan yang keluar dari kedua tanganmu.
Gerakkan kedua tanganmu (telapak tangan mengarah ke tubuh) dari atas sampai ke kaki. Selanjutnya, silangkan kedua tanganmu di dada dan ucapkan terima kasih seraya memejamkan mata, menyebut namamu, dan tetap tersenyum.
Misal, saya akan mengatakan, “Terima kasih, Mimi.” Setelah itu, biarkan matamu tetap terpejam sekitar 10 detik. Rasakan kedamaian yang muncul. Lalu, melangkahlah keluar dengan tablet keep smile yang terus kamu telan karena kamu masih membutuhkannya.
Sekarang, kamu siap untuk maju ke panggung tanpa gemetaran lagi. Nah, semoga dengan terrapi khusus ini kawan-kawan ga demam panggung lagi dan jadi mahasiswa yang selalu ga sabar nunggu kesempatan buat maju ke panggung 😀
Salam Mahasiswa ½ Dewa ^^
Artikel ini ditulis oleh Martga Bella Rahimi, S. Ked atau biasa dipanggil Mimi, penulis buku ‘Mahasiswa ½ Dewa’. Ia merupakan Motivator dan Pakar Mahasiswa yang saat ini sedang menjalani aktivitas sebagai dokter muda di salah satu rumah sakit di Indonesia. Pengen konsultasi seputar kehidupan mahasiswa? Langsung aja kirim email ke [email protected]