Pariaman – Nasib 1.491 tenaga honorer di Kota Pariaman mulai benderang setelah melewati perjuangan panjang sebelumnya.
Seribuan pekerja yang telah mengabdi pada Pemerintahan Kota Pariaman itu saat ini bisa bernafas panjang dengan kejelasan nasibnya setelah formasi yang diperjuangkan oleh Pj Wali Kota Roberia tersebut diterima oleh Kemenpan RB.
Teranyar proses PPPK di Kota Pariaman masuk pada tahap akhir, yang mana sebelumnya dibagi menjadi dua gelombang pendaftaran.
Dari 1.491 honorer, sebanyak 667 pegawai honorer di Kota Pariaman berhasil melewati tahap seleksi administrasi gelombang I. Sedangkan sisanya saat ini dalam tahap proses pendaftaran.
Mantan Ketua DPRD, Kota Pariaman periode 2019-2024, Harpen Agus Bulyandi mengenang dirinya dan PJ Roberia saat masih bersama sama memperjuangkan nasib seribuan honorer yang saat itu mendapat rintangan dari beberapa oknum yang menganggap kebijakan tersebut tidak tepat.
Dirinya berkisah, seluruh upaya dan tenaga dikerahkan agar nasib seribuan honorer tersebut dapat berubah hingga harkat dan martabatnya pun naik.
“Alhamdulillah, semua ini menjadi kepuasan bathin yang tidak ternilai. Dan perjuangan PJ Roberia sungguh luar biasa dalam memperjuangkan nasib para honorer ini,” tutur Harpen.
Politisi partai Gerindra ini memuji Roberia sebagai pemimpin yang begitu peduli dengan nasib bawahannya. Nilai nilai tersebut tergambar dari semangat dan kerja keras tanpa lelah dalam memperjuangkan nasib nasib ribuan pekerja yang selama ini tidak begitu diperhatikan.
Peluang untuk merubah nasib para honorer ini tidak pernah disia siakan, meski butuh tenaga dan pemikiran ekstra untuk mewujudkannya.
Banyak kendala yang dihadapi pada awalnya, mulai dari data yang tidak valid, persoalan administrasi hingga oknum -oknum pejabat yang terkesan menentang untuk memperjuangkan nasib para honorer ini, lambat laun mulai terurai dan saat ini sudah benderang.
1.491 tenaga honorer ini setidaknya sudah bernafas lega dengan proses yang berjalan.
Dirinya berharap semoga perjuangan yang dilakukan dirinya dan PJ Roberia tidak pernah sia sia dalam hal ini.
“Dan semua proses ini merupakan pembelajaran hidup tentang arti perbuatan dan pemimpin. Semua ini tidak akan pernah terlupakan sepanjang hayat. Pemimpin sejatinya berbuat dan berani mengambil resiko,” ujar wakil ketua DPD Gerindra Sumatera Barat ini mengakhiri.