Danau Singkarak
Danau Singkarak masuk ke dalam wilayah administratif Kabupaten Solok. Namun luas Danau ini membentang di dua daerah yaitu Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar. Danau Singkarak sendiri merupakan danau terluas kedua di Sumatera setelah Danau Toba dengan luas 107,8 km².
Menurut cerita rakyat setempat Danau Singkarak dulunya sebuah lautan yang kemudian airnya menyusut dan hanya menyisakan danau seperti sekarang ini. Namun berdasarkan penelitian, Danau Singkarak terbentuk karena peristiwa tektonik.
Keindahan Danau Singkarak juga menjadi ikon dari event olahraga Tour de Singkarak yang dilaksanakan setiap tahunnya di Sumbar dan diikuti oleh para pembalap sepeda dari berbagai negara di dunia. Selain keindahannya, menurut penelitian ada 19 jenis ikan yang hidup di danau ini dan yang paling terkenal dan juga merupakan ikan endemik Danau Singkarak adalah ikan bilih (Mystacoleusus padangensis Blkr). Ikan Bilih sendiri pertama kali ditemukan oleh Weber dan Beaufort, peneliti Belanda pada tahun 1912.
Keindahan Danau Singkarak sendiri sudah terkenal sejak lama. Seorang naturalis Jerman, Ernst Haeckel mengenalkannya dalam sebuah buku biology. Ernst Haeckel terkesima dengan indahnya panorama Danau Singkarak menuangkannya ke dalam sebuah lukisan pada tahun 1905.