Infosumbar.net – Sering meyakinkan diri sendiri saat memiliki perasaan kepada seseorang dengan mengatakan “Cuma kagum doang” atau selalu menahan perasaan sedih, kesal, kecewa dengan mengatakan “Aku baik-baik aja kok”. Bisa jadi, kamu sedang mengalami Denial Syndrome
Denial Syndrome adalah perilaku seseorang yang menolak untuk menerima fakta, bertindak seolah-olah peristiwa, pikiran, perasaan yang menyakitkan tidak pernah terjadi. Tujuannya yakni untuk melindungi atau menjauhkan diri dari pikiran atau perasaan yang tidak menyenangkan. Dengan kata lain, seseorang tidak ingin mengakui hal buruk yang sedang dihadapinya.
Untuk lebih mengetahui apakah kamu seseorang dengan Denial Syndrome, coba perhatikan ciri-cirinya di bawah ini:
- Menolak untuk membahas masalah yang sedang dihadapi dan selalu berusaha mengubah topik pembicaraan
- Menyalahkan orang lain atas apa yang dialami
- Selalu berjanji akan mengatasi masalah
- Menyangkal kritik orang lain
- Selalu mengulangi alasan yang sama dalam setiap masalah
- Selalu menyangkal dan mengabaikan masalah
- Bertahan dalam suatu perilaku meskipun tahu ada konsekuensi negatif
Perlu diketahui bahwa Denial Syndrome sebenarnya bisa menjadi cara yang positif untuk menghadapi masalah lho! Perilaku ini bisa dikatakan positif jika, kamu sedang mengalami kondisi yang berat lalu kamu meyakinkan diri dan berpura-pura bahwa hal tersebut tidak sedang terjadi dan tidak menyakiti. Nah dengan begitu kamu dapat mengurangi rasa sedih atau cemas. Serta bisa melupakan sejenak masalah dan menjadi lebih tenang.
Namun, jika kamu terlalu sering menyangkal dan menolak rasa kecemasan tersebut dalam jangka panjang Denial Syndrome bisa menjadi efek yang sangat negatif seperti:
- Membahayakan diri sendiri. Misalnya seseorang sedang mengalami sakit jantung, namun merasa baik-baik saja dan dibiarkan. Akhirnya, kondisi tersebut menjadi lebih buruk karena tidak mendapatkan penanganan
- Tidak akan menyelesaikan masalah. Terus – menerus melakukan penolakan hanya dapat membuat kamu semakin tertekan dan tidak akan mengubah situasi apapun yang sedang dihadapi. Sehingga hal tersebut dapat mengganggu kesehatan mentalmu
- Sulit menerima atau beradaptasi, akhirnya tidak bisa bangkit dari keterpurukan
Berikut beberapa cara yang perlu kamu lakukan untuk menangani efek negatif dari Denial Syndrome:
- Memberi waktu kepada diri sendiri untuk memahami perasaan dan apa yang sebenarnya ditakuti. Kemudian, cobalah untuk jujur dan bicarakan perasaanmu dengan seseorang yang dapat dipercayai
- Sebuah penerimaan. Menerima peristiwa atau perasaan yang menyakitkan membuat kamu tidak ingin mempercayainya. Tetapi jika kamu berusaha untuk menerimanya, maka kamu sudah memilih untuk tidak merugikan diri sendiri dan orang lain
- Penyesuaian. Langkah ini memberikan kamu kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan peristiwa atau perasaan yang diterima. Dengan penyesuaian kamu bisa mempertimbangkan dan memahami situasi seperti apa yang harus kamu hadapi selanjutnya
Pada dasarnya, dalam setiap proses penyembuhan luka akibat sebuah masalah, terdapat satu obat pahit yang sangat membantu kesembuhan kita. Tapi banyak orang yang menolak untuk meminumnya. Setiap orang mempunyai obat penyembuh tersebut di tangannya dan jika kita memberanikan diri untuk meminumnya, itu akan menjadi awal menjadi awal kesembuhan. Namun, proses memindahkan obat pahit dari tangan ke mulut terasa sangat berat. Karena sejatinya sebagai manusia secara natural memiliki sifat denial.