Infosumbar.net – Kita semua pasti tidak pernah lepas dari masalah, mulai dari masalah Keluarga, sekolah, pekerjaan, dan hubungan interpersonal. Contohnya, ketika harus menyelesaikan tugas yang menumpuk, bertengkar dengan teman, dan sebagainya. Masalah-masalah yang muncul tersebut seringkali menimbulkan stres.
Stres merupakan sesuatu yang pasti pernah dialami semua orang. Stres adalah suatu keadaan di mana kita menilai suatu peristiwa sebagai sesuatu yang mengancam dan menekan. Mungkin aja karena tekanan yang dirasakan tidak seimbang dengan kemampuan kamu untuk menghadapinya. Sehingga kamu membutuhkan energi yang cukup untuk menghadapi stres agar tidak mengganggu diri kamu sendiri.
Kemudian, berat atau ringannya efek stres bergantung pada kemampuan kamu dalam melakukan kontrol atas diri sendiri. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk tahu bagaimana cara mengelola stres dengan benar. Ini lah yang biasa disebut dengan coping stress.
Coping stress adalah cara kita mengambil tindakan dengan melibatkan emosi dan pikiran. Gimana sih caranya?
Strategi coping setiap orang bisa berbeda, tergantung pada karakternya masing-masing dan darimana stres itu berasal. Menurut Lazarus and Folkman (1984) coping stress dibagi menjadi dua yaitu emotion focused coping dan problem focused coping.
- EMOTION FOCUS COPING
Strategi untuk mengubah emosi negatif menjadi positif. Kamu yang menggunakan coping ini akan menghindari dan menjauhkan diri dari masalah. Emotion focused coping bisa dilakukan ketika sumber stres tidak kamu kendalikan.
Hal yang dilakukan seperti mencoba mencari perhatian dan dukungan secara emosional dari orang lain yang menunjukkan bahwa masalah yang dihadapi tidak terjadi pada dirinya sendiri.
- PROBLEM FOCUSED COPING
Strategi yang digunakan ketika kamu mengatasi stres dengan menyelesaikan masalah yang ada sampai tuntas. Problem focused coping dapat dilakukan ketika kita menghadapi masalah yang membutuhkan penyelesaian cepat.
Hal yang dapat dilakukan itu seperti bertindak langsung untuk mengatasi stres, mencari informasi untuk mengatasi masalah yang dialami, serta mencari bantuan dari keluarga, sahabat, maupun orang lain.
Tapi, kamu perlu hati-hati dalam memilih strategi coping, ya! Contoh strategi coping yang salah yaitu:
- Mengkonsumsi alkohol berlebihan
- Order makanan berlebihan dan berakhir tidak dimakan, akhirnya menjadi mubazir
- Tidur berlebihan
- Compulsive buying atau belanja berlebihan hal yang sebenarnya tidak kamu butuhkan
- Lari dari masalah dan tanggungjawab kamu
Perilaku di atas mungkin memang dapat membuat kamu melupakan masalah yang sedang dihadapi, tetapi sifatnya hanya sementara dan tidak membuat kamu dapat menyelesaikan masalah yang ada. karena itu semua hanyalah bentuk dari pelarian