Elisa Dearni, mahasiswi jurusan Ilmu Ekonomi di Universitas Andalas berkesempatan mengikuti program Global Volunteer AIESEC in Universitas Andalas melalui sebuah proyek di Ukraina yang dinamai Empower in Ukraine pada Februari 2020 yang lalu. Pada proyek ini, ia melakukan volunteering sebagai guru di salah satu sekolah di Ukraina.
Ada beberapa kegiatan yang ia lakukan saat volunteering sebagai guru, yaitu mengajar di sekolah dari pukul 9 pagi hingga 2 siang setiap Senin hingga Jum’at. Ia mengajar di 3 kelas berbeda yang telah ditunjuk guru mereka dari tingkat SMP (junior grade) hingga tingkat SMA (senior grade). Materi yang diajarkan juga berbeda-beda dan sudah diarahkan terlebih dahulu oleh guru lain setiap minggunya, seperti perkenalan Indonesia secara umum, adat istiadat Indonesia, dan makanan khas Indonesia. Jadwal yang padat tidak menyurutkan semangat Dea pada kegiatan ini, ditambah lagi anak-anak disana lucu dan menggemaskan.
Kegiatan selanjutnya yaitu English Club. Disini terdapat 5-8 orang dalam satu kelas yang mana Dea diminta untuk aktif berbahasa inggris. Dan kelas ini pun biasa disebut dengan kelas Speaking Club yang dilakukan setiap hari Sabtu. Disini lebih kepada pembicaraan yang membahas segala hal, bisa seputar pengenalan tentang Indonesia maupun bagaimana pengalaman selama volunteering di Ukraina.
Terakhir, Dea juga berkesempatan mengajar di Charity Place. Ini adalah tempat untuk mendatangkan volunteer untuk mengajar dan tidak dibayar. Dea mengajar anak-anak usia sekolah dasar (SD) tentang hal-hal dasar, seperti warna, binatang, nama, maupun umur. Tantangan yang Dea hadapi disini yaitu Bahasa, dimana mereka tidak bisa berbahasa Inggris. Beruntung pihak Charity Place bersedia menjadi penerjemah untuk Dea.
Banyak hal-hal baru yang telah Dea dapatkan semasa di Ukraina. Ia menjadi orang yang lebih bisa mengatur dan menghargai waktu. Dea juga banyak menyikapi hal-hal baru yang harus diselesaikan semuanya dengan baik. Banyak kebiasaan baru seperti menaiki transportasi umum setiap hari, jalan ke halte untuk naik bus, hingga lanjut ke stasiun untuk naik kereta.
Tidak hanya itu, di bidang leadership, ia merasa lebih bisa menjaga ketenangan dan memikirkan solusi yang tepat ketika terjadi hal-hal yang diluar dugaan yang biasa disebut dengan Solution Oriented dan Self Awareness. Untuk beberapa bulan ke depan, AIESEC in UNAND akan mengadakan proyek-proyek inisiatif yang dapat diikuti secara virtual, namun tetap memberikan development dan benefit seperti yang didapat dari proyek-proyek sebelumnya .