Infosumbar.net – “Keadialan sosial bagi seluruh rakyat good looking” Kamu pasti pernah mendengar sindiran tersebut. Yap! Sindiran itu dibuat karena orang-orang yang mendapatkan ‘beauty privilage’ dianggap lebih mudah untuk menjalani hidup.
Beauty Privilege sendiri didefinisikan sebagai hak istimewa bagi mereka yang penampilan fisiknya memenuhi standar kecantikan yang ada di masyarakat. Orang yang dianggap good looking tersebut bukan hanya mendapat kemudahan ketika ia mengingkan sesuatu, namun mereka juga dengan mudahnya akan dimaklumi jika berbuat kesalahan.
Sebenarnya, konsep beauty privilege merupakan suatu bias loh! Konsep ini menciptakan pandangan bahwa mereka yang dipandang good looking juga dipandang lebih sehat, lebih pintar, layak mendapatkan banyak kesempatan, dan perlakuan khusus, tanpa melihat siapa mereka sebagai pribadi yang utuh. Dengan adanya perbedaan dalam memperlakukan orang tersebut membuat kita percaya bahwa penampilan fisik yang sempurna merupakan kunci sukses dalam hidup.
Hal ini dilihat dengan adanya perlakuan khusus pada orang-orang yang disebut ‘cantik atau tampan’ dengan kriteria tinggi, putih, kurus, pintar, berotot, macho, dll. Nah, Perlu diketahui juga bahwa beauty privilege tidak hanya dialami pada wanita tetapi juga pada pria loh.
Kemudian dengan adanya label ‘mereka yang good looking hanya mengandalkan tampang saja’ dapat memotivasi orang-orang supaya tidak hanya memperbaiki penampilan saja, tetapi juga meningkatkan kemampuan soft skill dan hard skill yang dimilikinya. Sehingga hal ini dapat menciptakan individu yang berkualitas, baik secara penampilan, perilaku, serta kemampuannya.
Meskipun begitu, beauty privilage juga menimbulkan sisi yang negatif. Mereka dianggap good looking sering kali mendapatkan pressure kerena ekspektasi yang berlebihan dari lingkungannya. Hasil kerja atau karya yang mereka hasilkan diremehkan, karena sering kali dianggap berhasil dengan bermodal tampang saja. Biasanya, mereka dianggap lebih pintar, memiliki personality yang lebih baik dan lebih mampu dalam melakukan sesuatu hal. Padahal, nyatanya tidak selalu seperti itu. Hanya saja mereka yang dianggap good looking cenderung memiliki rasa percaya diri yang tinggi sehingga membuat mereka terlihat lebih hebat dan kompeten.
Tanpa disadari, secara perlahan beauty privilege dapat mempengaruhi cara pandang orang-orang bahwa penampilan fisik adalah segalanya dan hal yang paling penting dari diri kita. Tidak menutup kemungkinan dampaknya akan menyebabkan masyarakat perilaku membanding-bandingkan penampilan orang lain berdasarkan standar kecantikan yang ada sehingga menjadi terobsesi pada penampilan fisik saja.
Tapi pada akhirnya, kita tidak bisa menyahlahkan orang-orang yang mendapatkan privilege karena penampilan mereka. Sebab itu, bukanlah salah mereka akan mendapatkan privilege dari penampilan fisiknya. Yang perlu diubah yaitu cara pandang masyarakat mengenai ‘kecantikan’ itu sendiri.
Dan bagi kalian yang mungkin merasa tidak memiliki beauty privilege, jangan pernah takut dan insecure cukup tunjukkan siapa diri kalian dan tunjukkan kemampuan terbaik yang kalian miliki. Jangan lupa untuk terus menggali potensi lain dalam diri kalian karena perlu diingat juga bahwa penampilan bukanlah segalanya yang dibutuhkan dalam hidup.